KONSEP BIOFISIKA ANDROLOGI DASAR
Posted by Ngurah Jaya Antara
on
0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan
ilmu kedokteran termasuk sangat cepat dibandingkan dengan ilmu pengetahuan
lainnya, salah satu penyebabnya adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dan keilmuan itu sendiri terutama yang menyangkut fungsi-fungsi dalam
kehidupan dan hajat hidup orang banyak. Demikian pula kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan di bidang Andrologi terutama untuk masalah infertilitas
dan seksualitas.
Seperti halnya
pada bidang ilmu Kebidanan dan Kandungan yang khusus menangani permasalahan
pada wanita, spesialisasi kedokteran yang menangani hal tersebut adalah Dokter
spesialis Kebidanan dan Kandungan, demikian juga dengan permasalahan pria yang
ditangani oleh Dokter spesialis Andrologi. Walaupun ilmu ini termasuk cabang
dari ilmu kedokteran dan menangani masalah
kesehatan, akan tetapi ditunjang oleh bidang keilmuan biologi,
peternakan,
farmasi
dan lain-lain. seperti bidang ilmu kedokteran lainnya.
Andrologi sangat
penting untuk dipelajari untuk menambah
pengetahuan kita mengenai masalah-masalah system reproduksi dan system urine
pria.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
pengertian andrologi?
2. Apa
saja ruang lingkup andrologi ?
3. Apa
saja masalah yang menyangkut andrologi ?.
1.3. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian andrologi
2. Untuk
mengetahui ruang lingkup andrologi
3. Untuk
mengetahui masalah yang menyangkut andrologi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Andrologi
Andrologi (dari bahasa Yunani andros
yang berari laki-laki dan logia )
adalah spesialisasi
medis yang berhubungan dengan kesehatan pria, secara khusus kepada
masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem
reproduksi dan sistem urin pria. Andrologi merupakan lawan dari ginekologi
yang menangani masalah kesehatan wanita. Andrologi dipelajari sejak akhir
1960-an. Jurnal yang membahas andrologi pertama kali adalah jurnal berbahasa
Jerman Andrologie (sekarang Andrologia), yang dipublikasikan
sejak 1969.
Andrologi sebagai cabang ilmu dalam bidang Kedokteran, belum banyak diketahui
orang tentang apa saja yang termasuk dalam keilmuan ini, baik bagi kalangan
sejawat dokter, apalagi bagi kalangan awam. Andrologi dikenal sebagai ilmu yang
menangani permasalahan pria karena berasal dari kata ”Andro” (salah satu hormon
penting bagi pria).
Kasus-kasus
yang di tangani Andrologi (WHO, 1997) dibagi dalam 5 kelompok besar, yaitu:
Infertilitas Pria, Disfungsi Ereksi, Hipogonadotropik – Hipogonadism, KB Pria
dan Male Aging. Pelayanan yang diberikan oleh Dokter spesialis Andrologi,
meliputi: Klinis, Laboratorium Andrologi, Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB). Dengan
demikian Andrologi membutuhkan kemitraan dengan bidang-bidang ilmu lain yang
sudah lebih dahulu berkembang untuk hal tersebut, walaupun tidak fokus dan
spesifik, antara lain Ilmu Kebidanan
dan Kandungan, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah Urologi,
Ilmu Psikiatri,
Neorologi dll. Dari 5 materi
pokok yang disebutkan diatas, dapat dikembangkan lagi pada masing-masing materi
seperti, mikropenis, hiper dan hipo gonadotrophin, ejakulasi
dini, disfungsi ereksi,
hipoandrogen, hipospermatogenesis, imunologi sperma, antibodi antisperma,
andropause, dll. Kesemuanya itu adalah permasalahan pada pria yang wadahnya ada
pada Andrologi.
2.2. Ruang Lingkup Andrologi
Ruang
lingkup andrologi mencakupi beberapa hal yakni:
- Laki-laki pada usia balita dan anak-anak.
Perhatian
orang tua terhadap anak laki-laki pada awal masa perkembangan organ reproduksi
sangat diperlukan. Kepedulian orang tua terhadap gangguan perkembangan organ
reproduksi dan seksual anaknya akan membantu dokter untuk mendiagnosis lebih
dini setiap kelainan dan tentu akan memberikan terapi dan solusi lebih tepat
pula sebelum fungsi-fungsi organ tersebut diperlukan. Masalah hipogonadisme
saja atau disertai dengan masalah mikropenis, merupakan kelainan yang dapat
dipantau pada usia anak-anak dan dapat mengantisipasi gangguan fungsi seksual
dan reproduksi di kemudian hari. Perhatian terhadap perkembangan gonad setiap
anak laki-laki apakah sudah turun sempurna pada waktu yang tepat dan apakah
ukuran testis sesuai dengan umur, memerlukan konsultasi pada Dokter spesialis
Andrologi untuk mendianosis dan melakukan terapi. Seyogyanya setiap anak mulai
dari balita sampai usia dewasa muda mendapatkan pelayanan dan kontrol secara
rutin terhadap perkembangan gonad dan organ reproduksi oleh Dokter spesialis
Andrologi. Jumlah kelahiran anak laki-laki dari kelahiran pertahun di Indonesia
sangat tinggi dibandingkan dengan negara maju lain. Setiap anak laki-laki
memerlukan pelayanan yang memadai terhadap perkembangan organ seks dan
reproduksinya, sedangkan jumlah Dokter spesialis Andrologii saat ini masih
sangat terbatas.
- Laki-laki pada usia Remaja dan Dewasa muda.
Laki-laki
usia remaja atau setelah masuk usia pubertas merupakan usia anak yang mulai
perhatian terhadap diri sendiri dan sering membandingkan apa yang ada pada
dirinya dengan teman-teman sebayanya, alat kemaluannya, rambut alat kemaluannya,
kumis, jenggot, bentuk tubuh dan jalannya apakah seperti pria umumnya dan cukup
untuk dikatakan jantan. Hal-hal seperti ini akan menjadi pemikiran terus dan
keraguan bagi si anak terhadap fungsinya sebagai laki-laki di kemudian hari.
Keadaan ini akan menjadi lebih mudah apabila remaja tersebut lebih terbuka dan
terus terang mengemukakan kekhawatirannya tersebut kepada orang tuanya,
sehingga orang tua akan cepat mencari solusi kepada Dokter spesialis Andrologi.
Setelah usia dewasa muda, anak laki-laki mulai mencari jalan untuk mengetahui,
apakah alat kejantannya termasuk katagori normal atau tidak. Apabila ada hal
yang kurang pada dirinya dan tidak sama dibandingkan temannya dari tanda-tanda
dan sifat-sifat kejantannya, ilmu pengetahuan kedokteran harus dapat
menjelaskan dan memberi solusi yang tepat. Sangat banyak pria remaja dan dewasa
muda yang membutuhkan penjelasan yang tepat tentang kekhawatiran akan dirinya
dimasa depan. Dalam hal ini peran Dokter spesialis Andrologi sangat dibutuhkan.
- Laki-laki pada masa Perkawinan dan Reproduksi
Pasangan
suami istri yang baru menikah tentu mengharapkan pernikahannya dapat dijalankan
dengan penuh kebahagiaan dan menghasilkan keturunan sesuai dengan salah satu
tujuan pernikahan itu sendiri. Salah satu fungsi utama dan penting dalam
pernikahan adalah kemampuan melakukan hubungan seksual secara benar dan
menyenangkan. Hal ini merupakan kebutuhan setiap pasangan suami istri dalam
menjalani masa pernikahannya. Gangguan pada hubungan seksual, disebut disfungsi
seksual yang dapat dibagi menjadi penurunan libido, ejakulasi dini, gangguan
ereksi, tidak ejakulasi, frekuensi melakukan hubungan seksual sangat jarang dan
lain-lain, adalah masalah yang harus dicari solusinya melalui konsultasi dan
pengobatan oleh Dokter spesialis Andrologi. Selama masa pernikahan, salah satu
harapan pasangan adalah mendapatkan keturunan. Diketahui bahwa 15% dari
pasangan suami istri mempunyai kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Sebagai
penyebab dari pasangan infertilitas tersebut adalah 35% dari pihak pria, 40%
dari pihak wanita dan 25% termasuk dalam ”unexplained Infertility”. Dalam hal
ini suatu tuntutan terhadap Dokter spesialis Andrologi untuk menjawab masalah
tersebut, terutama masalah pada pria dan yang termasuk ”unexplained
infertility”. Secara umum dapat dikatakan bahwa pasangan suami istri akan
memerlukan keahlian Dokter spesialis Andrologi di dalam hidupnya, baik dalam
masa berproduksi maupun diluar masa berproduksi karena berada diruang lingkup
Andrologi.
- Laki-laki pada Usia Tua
Setelah
masa bereproduksi, kehidupan dan aktivitas sebagai suami istri harus
dipertahankan sebagaimana mestinya, hubungan seksual harus bisa dinikmati oleh
pasangan, fisik harus dapat dijaga dan dirawat supaya tetap sehat dan segar,
penampilan harus tetap berwibawa, makanan harus dijaga, proses menjadi tua
diperlambat, kontrol kesehatan secara rutin, waktu untuk keluarga harus lebih
banyak, aktivitas seksual tak boleh berhenti selama salah satu pasangan masih
menginginkannya. Kesemuanya itu memerlukan Dokter spesialis Andrologi sebagai
solusi dari permasalahan masing-masing pasangan.
- Keluarga Berencana Pria
Selama
ini pengaturan kehamilan, umumnya melalui pihak wanita (istri). Dengan
tingginya kesadaran akan pentingnya Keluarga Berencana bagi keluarga di
Indonesia, pihak pria (suami) perlu berpartisipasi dalam masalah ini. Sekarang
ini sedang dikembangkan KB hormonal dengan target adalah pihak pria (suami),
dengan demikian KB dalam keluarga bisa dilakukan secara bergantian antara suami
dan istri. Setiap pasangan yang menjadi aseptor KB selama ini, tentu ingin
mendapatkan keterangan dan penjelasan yang memadai mengenai KB pria. Disini
peran Dokter spesialis Andrologi harus bisa sebagai solusi bagi masyarakat.
2.3. Masalah yang menyangkut andrologi
1. Infertilitas Pria
Definisi
infertilitas menurut WHO adalah tidak terjadinya kehamilan pada pasangan yang
telah berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi secara teratur minimal
1-2 tahun. Menurut data demografis dunia, 12,5 % pasangan usia subur mengalami
kesulitan mendapatkan anak. Infertilitas terutama lebih banyak terjadi di
kota-kota besar karena gaya hidup yang penuh stres, emosional dan kerja keras
serta pola makan yang tidak seimbang. Infertilitas dapat terjadi dari sisi
pria, wanita, kedua-duanya, maupun pasangan. Disebut infertilitas pasangan bila
terjadi penolakan sperma suami oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan sel telur. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian
antigen/antibodi pasangan tersebut.
Dari sisi pria, penyebab infertilitas
yang paling umum terjadi adalah:
1. Bentuk dan gerakan sperma yang tidak sempurna
Sperma
harus berbentuk sempurna serta dapat bergerak cepat dan akurat menuju ke telur
agar dapat terjadi pembuahan. Bila bentuk dan struktur (morfologi) sperma tidak
normal atau gerakannya (motilitas) tidak sempurna sperma tidak dapat mencapai
atau menembus sel telur.
2. Konsentrasi sperma rendah
Konsentrasi
sperma yang normal adalah 20 juta sperma/ml semen atau lebih. Bila 10 juta/ml
atau kurang maka menujukkan konsentrasi yang rendah (kurang subur). Hitungan 40
juta sperma/ml atau lebih berarti sangat subur. Jarang sekali ada pria yang
sama sekali tidak memproduksi sperma. Kurangnya konsentrasi sperma ini dapat
disebabkan oleh testis yang
kepanasan (misalnya karena selalu memakai celana ketat), terlalu sering
berejakulasi (hiperseks), merokok,
alkohol dan kelelahan.
3. Tidak ada semen
Semen adalah
cairan yang mengantarkan sperma dari penis menuju vagina. Bila tidak ada semen
maka sperma tidak terangkut (tidak ada ejakulasi). Kondisi ini biasanya
disebabkan penyakit atau kecelakaan yang memengaruhi tulang belakang.
4. Varikosel (varicocele)
Varikosel
adalah varises atau pelebaran pembuluh darah vena yang berhubungan dengan
testis. Sebagaimana diketahui, testis adalah tempat produksi dan penyimpanan
sperma. Varises yang disebabkan kerusakan pada sistem katup pembuluh darah
tersebut membuat pembuluh darah melebar dan mengumpulkan darah. Akibatnya,
fungsi testis memproduksi dan menyalurkan sperma terganggu.
5. Testis tidak turun
Testis gagal
turun adalah kelainan bawaan sejak lahir, terjadi saat salah satu atau kedua
buah pelir tetap berada di perut dan tidak turun ke kantong skrotum. Karena
suhu yang lebih tinggi dibandingkan suhu pada skrotum, produksi sperma mungkin
terganggu.
6. Kekurangan hormon testosteron
Kekurangan
hormon ini dapat memengaruhi kemampuan testis dalam memproduksi sperma.
7. Kelainan genetik
Dalam kelainan
genetik yang disebut sindroma Klinefelter, seorang pria memiliki dua kromosom X
dan satu kromosom Y, bukannya satu X dan satu Y. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan abnormal pada testis sehingga sedikit atau sama sekali tidak
memproduksi sperma. Dalam penyakit Cystic fibrosis, beberapa pria
penderitanya tidak dapat mengeluarkan sperma dari testis mereka, meskipun
sperma tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal ini karena mereka tidak memiliki
vas deferens, saluran yang menghubungkan testis dengan saluran ejakulasi.
8. Infeksi
Infeksi dapat
memengaruhi motilitas sperma untuk sementara. Penyakit menular seksual seperti
klamidia dan gonore sering menyebabkan infertilitas karena menyebabkan skar
yang memblokir jalannya sperma.
9. Masalah seksual
Masalah seksual
dapat menyebabkan infertilitas, misalnya disfungsi ereksi, ejakulasi prematur, sakit
saat berhubungan (disparunia). Demikian juga dengan penggunaan minyak atau
pelumas tertentu yang bersifat toksik terhadap sperma.
10. Ejakulasi balik
Hal ini terjadi
ketika semen yang dikeluarkan justru berbalik masuk ke kantung kemih, bukannya
keluar melalui penis saat terjadi ejakulasi. Ada beberapa kondisi yang dapat
menyebabkannya, di antaranya adalah diabetes, pembedahan di kemih, prostat atau
uretra, dan pengaruh obat-obatan tertentu.
11. Sumbatan di epididimis/saluran ejakulasi
Beberapa pria
terlahir dengan sumbatan di daerah testis yang berisi sperma (epididimis) atau
saluran ejakulasi. Beberapa pria tidak memiliki pembuluh yang membawa sperma
dari testis ke lubang penis.
12. Lubang kencing yang salah tempat (hipoepispadia)
Kelainan bawaan
ini terjadi saat lubang kencing berada di bagian bawah penis. Bila tidak
dioperasi maka sperma dapat kesulitan mencapai serviks.
13. Antibodi pembunuh sperma
Antibodi yang
membunuh atau melemahkan sperma biasanya terjadi setelah pria menjalani
vasektomi. Keberadaan antibodi ini menyulitkannya mendapatkan anak kembali saat
vasektomi dicabut.
14. Pencemaran lingkungan
Paparan polusi
lingkungan dapat mengurangi jumlah sperma dengan efek langsung pada
fungsi testis dan sistem hormon. Beberapa bahan kimia yang mempengaruhi
produksi sperma antara lain: radikal bebas, pestisida (DDT, aldrin, dieldrin,
PCPs, dioxin, furan, dll), bahan kimia plastik, hidrokarbon (etilbenzena,
benzena, toluena, dan xilena), dan logam berat seperti timbal, kadmium
atau arsenik.
15. Kanker Testis
Kanker testis
berpengaruh langsung terhadap kemampuan testis memproduksi dan menyimpan
sperma. Penyakit ini paling sering terjadi pada pria usia 18 – 32 tahun.
2.
Disfungsi
Ereksi
Disfungsi ereksi atau impotensi (Bahasa
Inggris: erectile dysfunction) adalah ketidakmampuan untuk memulai ereksi atau
mempertahankan ereksi.
Impotensi biasanya merupakan
akibat dari :
- Kelainan pembuluh darah
- Kelainan persyarafan
- Obat-obatan
- Kelainan pada penis
- Masalah psikis yang memengaruhi gairah seksual.
Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut
usia, sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda.
Semakin bertambah umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi,
meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan
akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. Sekitar 50% pria
berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi. Agar bisa
tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh
darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi
juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh
darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.
Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan
impotensi. Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:
- Cedera Diabetes melitus
- Sklerosis multiple
- Stroke
- Obat-obatan
- Alkohol
- Penyakit tulang belakang bagian bawah
- Pembedahan rektum atau prostat.
Sekitar 25%
kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut
yang banyak mengonsumsi obat-obatan).
Obat-obat yang bisa menyebabkan
impotensi adalah:
Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron.
Tetapi penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses
penuaan), biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).
Beberapa faktor psikis yang bisa
menyebabkan impotensi:
- Depresi
- Kecemasan
- Perasaan bersalah
- Perasaan takut akan keintiman
- Kebimbangan tentang jenis kelamin.
3.
Andropause
Andropause adalah kondisi mental,
fisik dan seksualitas
pria
yang berhubungan dengan tingkat testosteron yang rendah. Semakin rendah tingkat
testosteron diyakini meningkatkan gejala adropause. Gejala andropause pada pria
terjadi secara rutin. Hal ini terjadi ketika ada perubahan dalam tubuh yang
mempengaruhi kualitas hidup. Selain itu, tidak bisa disamakan antara efek dari
terapi penggantian hormon wanita saat menopause dengan efek penggantian
testosteron pada pria. Andropause pada pria sangat jelas berarti bahwa sel-sel
kelenjar kelamin sudah tidak lagi diproduksi. Pada kondisi penuaan adalah,
penurunan tingkat testosteron atau bisa juga terjadi ejakulasi
dini,
tapi tidak nol. Selain itu, penurunan produksi testosteron dengan usia tidak
sama di semua orang, karena tidak semua orang mengalami penurunan produksi
testosteron. Keadaan masing-masing orang berbeda, dengan gejala yang berbeda
juga.
4. Hipogonadisme
Para ahli menyebutnya dengan istilah SLOH
atau gejala hipogonadisme, yang berarti bahwa gejala defisiensi sistem
reproduksi yang mengakibatkan penurunan fungsi seks atau sel gonad (rahim atau
testis). Setiap orang tahu bahwa kita sedang mengalami penurunan sesuai dengan
usia kita masing2. Sekitar 50 persen dari orang mengalami gejala ini pada usia
55 tahun. Namun, hipogonadisme pada pria sering tidak dilaporkan dan didiagnosa
lebih lanjut. Yang pertama, yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang mulai
bermasalah dengan stamina adalah dengan mengenali gejala SLOH. Jadi, dengan
memeriksa kadar testosteron bisa untuk mendapatkan diagnosis yang definitif.
Pengobatan apapun dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan.
5. Kontrasepsi Pria
Yang dalam hal ini adalah vasektomi. Vasektomi adalah prosedur bedah minor dimana deferentia vasa
manusia terputus, dan kemudian diikat / ditutup dengan cara seperti itu untuk
mencegah sperma dari memasuki aliran mani (ejakulasi). Biasanya dilakukan dalam
pengaturan rawat jalan, vasektomi tradisional melibatkan mati rasa (anestesi
lokal) dari skrotum setelah 1 atau 2 sayatan kecil dibuat, memungkinkan ahli
bedah untuk mendapatkan akses ke vas deferens. Di "tabung" dipotong
dan disegel oleh mengikat, menjahit, kauterisasi (membakar), atau dijepit untuk
mencegah sperma dari memasuki aliran mani. Variasi dari prosedur saat ini dalam
praktek dapat mengurangi waktu pemulihan, sementara mengurangi nyeri pasca-operasi
dan / atau sindrom nyeri . Metode No-pisau bedah (diciptakan-Lubang Kunci), di
mana hemostat tajam, bukan pisau bedah, digunakan untuk tusuk skrotum dapat
mengurangi waktu penyembuhan serta menurunkan kemungkinan infeksi (sayatan).
Sebuah "terbuka" menghalangi vasektomi (segel) hanya salah satu ujung
vas deferens, yang memungkinkan streaming terus sperma (berdasarkan un-disegel
vas deferens-) ke dalam skrotum. Metode ini dapat menghindari penumpukan
tekanan dalam epididimis. Nyeri testis (dari "tekanan cadangan") juga
dapat dikurangi dengan menggunakan metode ini. The "Vas-Clip" metode
tidak memerlukan pemotongan vas deferens, melainkan menggunakan klip untuk
menekan menutup aliran sperma. Metode ini dapat memfasilitasi kesempatan yang
lebih baik / prospek untuk pembalikan, serta mengurangi rasa sakit
(pasca-prosedur). Yang mengatakan, statistik menunjukkan tingkat keberhasilan
yang jauh lebih rendah secara keseluruhan dibandingkan dengan metode
tradisional.
Pasangan yang memilih vasektomi termotivasi oleh, antara
faktor-faktor lain:
- Biaya yang lebih rendah dari vasektomi
- Kesederhanaan prosedur bedah
- Angka kematian lebih rendah dari vasektomi (misalnya 0,1 per 100.000 vasektomi vs 4 per 100.000 ligations tuba di negara-negara industri)
- Takut efek samping pada wanita
- Takut operasi besar pada perempuan
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa:
1. Andrologi (dari bahasa Yunani andros
yang berari laki-laki dan logia )
adalah spesialisasi
medis yang berhubungan dengan kesehatan pria, secara
khusus kepada masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem
reproduksi dan sistem
urin
pria.
2. Ruang
lingkup andrologi :
· Laki-laki
pada usia balita dan anak-anak
· Laki-laki
pada usia Remaja dan Dewasa muda
· Laki-laki
pada masa Perkawinan dan Reproduksi
· Laki-laki
pada Usia Tuan
· Keluarga
Berencana Pria.
3. Masalah
yang berkaitan dengan andrologi
a. Infertilitas
Pria
b. Disfungsi
Ereksi
c. Andropause
d. Hipogonadisme
e. Kontrasepsi
Pria.
Tagged as: Keperawatan, PAPER
GET UPDATES
Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email
BACA JUGA