KONSEP KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
Posted by Ngurah Jaya Antara
on
0
KOMUNIKASI DALAM
KEPERAWATAN
"Konsep Komunikasi"
Oleh :
I Gusti Ngurah Putu Jaya Antara
(P07120012075)
POLITEKNIK
KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN
KEPERAWATAN
TAHUN
AKADEMIK 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk sosial, manusia
senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Ia ingin mengetahui lingkungan
sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Rasa ingin
tahu inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi.
Komunikasi merupakan kebutuhan yang
sangat fundemental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat karena tanpa
komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk. Adanya komunikasi disebabkan oleh
adanya kebutuhan akan mempertahankan kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu komunikator?
2.
Apa saja syarat - syarat
menjadi komunikator yang baik?
3.
Apa saja syarat – syarat
sebuah pesan?
4.
Apa saja chanel/media dalam
komunikasi?
5.
Apa saja syarat – syarat
menjadi komunikan yang baik?
6.
Apa saja syarat – syarat umpan
balik/feedback yang baik?
7.
Bagaimana prosedur efek yang
baik?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian
komunikator
2.
Mengetahui syarat – syarat
menjadi komunikan yang baik
3.
Mengetahui syarat – syarat
sebuah pesan
4.
Mengetahui chanel/media dalam
komunikasi
5.
Mengetahui syarat – syarat
menjadi komunikan yang baik
6.
Mengetahui syarat – syarat
umpan balik/feedback yang baik
7.
Mengetahui prosedur efek yang
baik
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi
sebagai proses berhubungan antar individu atau antar kelompok yang tak lepas
dari komponen komunikator. Sebuah komunikasi bisa diisi oleh orang-orang yang
berkualitas dalam mengungkapkan pesan. Komunikator yang berkualitas tersebut
tidak akan dikuasai jika tidak memenuhi kriteria seorang komunikator.
Komunikasi sebagai proses
individu/seseorang (komunikator) yang mengirimkan stimulus (biasanya dalam
bentuk verbal/ kata kata) untuk memberikan pengaruh atau memodifikasi tingkah
laku orang lain (komunikan) [Sosiolog Hovland, Janis dan Kelley, dan
Ruben].
A. DEFINISI KOMUNIKATOR
Komunikator adalah pihak yang
mengirim pesan kepada khalayak. Dalam khazanah ilmu komunikasi, komunikator
(communicator) bisa juga bertukar peran sebagai komunikan atau penerima pesan
sehingga komunikator yang baik juga harus berusaha menjadi komunikan yang baik.
Seorang sumber bisa menjadi komunikator/pembicara. Sebaliknya
komunikator/pembicara tidak selalu sebagai sumber. Bisa jadi ia menjadi
pelaksana (eksekutor) dari seorang sumber untuk menyampaikan pesan kepada khalayak.
Komunikator dibagi dalam dua tipe utama:
a. Komunikator dengan Cintra Diri Sendiri (The Communicator’s Self Image)
Komunikator tipe ini lebih
mengutamakan kepentingan dirinya sendiri. Proses pengiriman pesan didasarkan
atas keinginan sang komunikator. Mereka mengukur kesuksesan komunikasi dari
segi kesuksesan mencapai target sasaran secara kuantitatif.
Contoh :
Dalam sebuah seminar sekelompok panitia merasa
berhasil dan bangga ketika seminar itu dihadiri oleh banyak audience, tapi
mereka tidak memperdulikan apakah audience memahami apa yang disampaikan
komunikator atau apakah ada feedback atau respon dari audience.
b. Komunikator Dengan Citra Khalayak (The communicators image of the audience)
Komunikator dengan citra atau
kepentingan khalayak adalah komunikator yang mencoba memahami kebutuhan
audiens. Mereka sedapat mungkin memperoleh empati dengan hal-hal yang
diinginkan oleh khalayak.
Komunikator tipe ini terbagi atas:
1.Paternalisme (paternalism).
Hubungan antara komuikator dengan
audiens seperti hubungan ayah dan anak. Komunikator menganggap fungsi mereka
adalah untuk mendidik dan menginformasikan audiens, semenatara kebutuhan
subjektif, kepentingan dan kesukaan diri mereka tidak terlalu menjadi
perhatian.
Contoh:
Iklan layanan masyarakat, misalkan wajib belajar 9
tahun, program KB dll
2. Spesialisasi (specialization)
Ini merupakan
proses yang menjadikan
komunikator sebagai bagian dari khalayak yang kepentingan dan kebutuhannya diketahui.
3.Profesionalisasi (profesionalization).
Efek ini menyebabkan komunikator
berpikir bahwa mereka kompeten untuk memutuskan isi media dan mengetahui lebih
baik apa yang seharusnya dilakukan untuk khalayak.
Contoh:
Editor, Redaktur pelaksana sebuah majalah/Koran, Dosen
dll
4.Ritualisme (ritualism).
Komunikator tidak melakukan apa pun
yang melebihi usaha mereka menciptakan keadaan menyenangkan audiens. Mereka
menjadikan kumunikasi sebagai alat untuk membangun atau memperkuat kebersamaan
diantara target khalayak.
Contoh:
Informasi Pelaksanaan kerja bakti diLingkungan,
ceramah dalam mimbar-mimbar keagamaan.
B.
SYARAT – SYARAT KOMUNIKAN YANG BAIK
Diperlukan persyaratan tertentu
untuk para komunikator dalam sebuah program komunikasi, baik dalam segi sosok
kepribadian maupun dalam kinerja kerja. Dari segi kepribadian, agar pesan yang
disampaikan bisa diterima oleh khalayak maka seorang komunikator mempunyai hal
berikut:
Kepandaian
Komunikator yang menguasai teknik
bicara & menulis surat memilih simbol/lambang yang tepat. Cukup
membangkitkan minat pendengar,pembaca & dapat memberikan
keterangan-keterangan secara sistematis serta mudah ditangkap.
Sikap
komunikator
Sikap sombong, angkuh menyebabkan
pendengar muak dan menolak uraian dari komunikator.Sikap ragu-ragu menyebebkan
pendengar kurang percaya terhadap uraian komunikator.Tetapi sokap tegas akan
menyebabkan pendengar percaya dan sikap ini harus bersumber pada hubungan
kemanusiaan (human relaton).Makin baik hubungan kemanusiaannya makin lancarlah
komunikasi.
Pengetahuan
Komunikator
Komunikator yang kaya akan
pengetahuan dan menguasai secara mendalam apa yang akan disampaikan akan lebih
mudah menyampaikan uraian-uraian yang mudah menemukan contoh-contoh, sehingga
komunikasinya makin lancar.
Sistem
sosial
Dalam hal ini ada dua macam sistem sosial, yaitu :
Sistem sosial yang bersifat formal (organisasi)
Sistem sosial nonformal (susunan masyarakat biasa)
Keadaan
lahiriah komunikator
Terutama dalam komunikasi lisa, suara yang mantap,
ucapan yang jelas, lagak lagu yang baik, serta gerakan tangan yang sehat dapat
mendukung pembicaraan.
Memiliki
kedekatan dengan khalayak.
Jarak seseorang dengan sumber
memengaruhi perhatiannya pada sepsan tertentu. Semakin dekat jarak semakin
besar pula peluang untuk terpapar pesan itu. Hal ini terjadi dalam arti jarak
secara fisik ataupun secara sosial.
Kesamaan (similirity) merupakan
faktor penting lainnya yang memengaruhi penerimaan pesan oleh khalayak.
Kesamaan ini antara lain meliputi gender, pendidikan, umur, agama, latar
belakang sosial, ras, hobi, dan kemampuan bahasa. Kesamaan juga bisa meliputi
maslah sikap dan orientai terhadao berbagai aspek seperti buku, musik, pakaian,
pekerjaan, keluarga, dan sebagainya. Preferensi khalayak terhadap seorang
komunikator berdasarkan kesamaan budaya, agama, ras, pekerjaan, dan pendidikan
berpengaruh terhadap proses seleksi, interpretasi, dan pengingatan pesan
sepanjang hidupnya.
Dikenal kredibilitasnya dan
otoritasnya. Khalayak cenderung memerhatikan dan mengingat pesan dari sumber
yang mereka percata sebagai orang yang memiliki pengalaman dan atau pengetahuan
yang lias. Menurut Ferguson, ada dua faktor kredibilitas yang sangat penting
untuk seorang sumber: dapat dipercaya (trustworthiness) dan keahlian
(expertise). Faktor-faktor lainnya adalah tenang/sabar (compusere), dinamisn,
bisa bergaul (sociability), terbuka (extroversion) dan memiliki kesamaan dengan
audiens.
Menunjukkan motivasi dan niat. Cara
komunikator menyampaikan pesan berpengaruh terhadap audiens dalam memberi
tanggapan terhadap pesan tersebut. Respon khlayak akan berbeda menanggapi pesan
yang ditunjukkan untuk kepentingan informasi (informative) dari pesan yang
diniatkan untuk meyakinkan (persuasive) mereka.
Pandai dalam cara penyampaian pesan
Gaya komunikator menyampaikan (delivery) pesan juga menjadi faktor
penting dalam proses penerimaan informasi.
C. SYARAT PESAN DALAM KOMUNIKASI
Pesan harus
memenuhi syarat-syarat :
a.
Pesan harus direncanakan secara
baik-baik, serta sesuai dengankebutuhan kita.
b.
Pesan tersebut dapat menggunakan
bahasa yang dapat dimengertikedua belah pihak.
c.
Pesan harus menarik minat dan
kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan
kepuasan.
D. JENIS CHANEL/MEDIA KOMUNIKATOR
Berdasarkan
fungsinya :
a.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah media
komunikasi yang berguna untuk menghasilkan informasi contohnya: Komputer
pengolah kata (Word Processor).
b.
Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi adalah media
komunikasi yang kegunaaanya untuk memproduksi ulang dan menggandakan informasi
contohnya: Audio tapes recorder dan Video tapes.
c.
Fungsi Penyampaian Informasi
Fungsi Penyampaian informasi adalah
media komunikasi yang digunakan untuk komunikasi yang dipergunakan untuk
menyebarluaskan dan menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi sasaran
contohnya: Telephone,Faximile dll.
Berdasarkan Bentuknya
a.
Media Cetak
Media cetak adalah segala barang
cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan contohnya: surat
kabar,brosur,bulletin dll.
b.
Media Visual atau media pandang
Media visual adalah penerimaan pesan
yang tersampaikan menggunakan indra penglihatan contohnya: Televisi,foto dll.
c.
Media Audio
Media Audio adalah penerimaan pesan
yang tersampaikan dengan menggunakan indra pendengaran contohnya: Radio, Tape
recorder dll.
d.
Media Audio Visual
Media audio visual adalah media
komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar jadi untuk mengakses informasi
yang disampaikan, digunakan indra penglihatan dan pendengaran sekaligus
contohnya : Televisi dan Film.
Berdasarkan jangkauan penyebaran informasi
a.
Media Komunikasi Eksternal
Ialah media komunikasi yang
dipergunakan untuk menjalin hubungan dan menyampaikan informasi dengan
pihak-pihak luar.
Media komunikasi eksternal yang sering digunakan antara lain:
Media komunikasi eksternal yang sering digunakan antara lain:
b.
Media cetak
ialah media komunikasi tercetak atau
tertulis dimaksudkan untuk menjangkau public eksternal seperti pemegang saham,
konsumen, pelanggan, mitra kerja, dan sebagainya. Contohnya adalah makalah
perusahaan, bulletin, brosur.
c.
Radio
Radio adalah alat elektronik yang
digunakan sebagai media komunikasi dan informasi yang termasuk media audio yang
hanya dapat memberikan rangsangan audio (pendengaran) saja.
d.
TV
Televisi adalah sebuah alat
penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision;
yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi
televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.
e.
Telepon
Sebagai media komunikasi, telepon
sangat penting untuk menyampaikan dan menerima informasi lisan secara cepat
dengan pihak public eksternal.
f.
Handphone (Telephone Seluler)
Handphone merupakan salah satu dari
perkembangan teknologi dengan kecanggihan teknologi saat ini fungsi handphone
tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa tetapi juga dapat mengakses internet,
sms, mms dan juga dapat saling mengirim data.
g.
Surat
Merupakan media penyampaian
informasi secara tertulis, dapat berupa surat konvensional maupun surat
elektronik. Surat menyurat merupakan salah satu kegiatan penting diperusahaan.
Banyak informasi yang keluar masuk perusahaan melalui media surat, karena surat
merupakan media komunikasi yang efektif apabila yang terkait tidak dapat
berhubungan secara langsung atau lisan
h.
Internet
Internet adalah jaringan komputer yang terhubung
secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi
jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan
memanfaatkan jaringan telepon (baik kabel maupun gelombang elektromagnetik).
Internet merupakan media komunikasi berbasis computer teknlogi informasi.
Internet merupakan media komunikasi berbasis computer teknlogi informasi.
E. SYARAT UMPAN BALIK KOMUNIKATOR
1.
Jujur
Umpan balik yang tidak jujur
( seperti gambar pada kaca yang cekung dan cembung), bersumber pada kebiasaan
untuk menyenangkan orang lain. Misalnya keinginan memberi nasihat, argumentasi,
cari muka, menjilat.
2.
Tentang sesuatu yang
khusus bukan secara umum
3.
Orang yang bersangkutan
dapat berbuat sesuatu, karena kalau umpanbalik terhadap orang yang tidak bisa
berbuat apa-apa menjadi tidak berguna.
4.
Jangan bersifat
penilaian ( judgement) bukan evaluasi. Judgement walaupun sering dihubungkan
dengan skala tetapi dipusatkan pada nilai termasuk katagori ini adalah baik dan
buruk, benar dan salah.
5.
Deskriptif, sehingga
betul-betul jelas.
6.
Bersifat oriented dan
bukan person oriented. Dalam hal ini mengutamakan bukan orangnya tetapi
kerjaannya.
F.
BENTUK UMPAN BALIK
1. Umpanbalik
Eksternal ( External Feedback ) .
Umpanbalik dengan cara verbal dan non verbal merupakan umpan balik yang disampaikan oleh atau datang dari komunikan atau timbul dari luar diri komunikator.
Umpanbalik dengan cara verbal dan non verbal merupakan umpan balik yang disampaikan oleh atau datang dari komunikan atau timbul dari luar diri komunikator.
2. Umpanbalik
Internal ( Internal Feedback)
Artinya umpanbalik timbul dari diri kita sendiri. Misalnya kalau kita sedang bercakap - cakap atau berpidato merasa berucap salah, maka segera memperbaikinya. Komunikator yang baik adalah selalu memperhatikan umpanbalik dan segera mengubahnya apabila komunikan memberi umpanbalik negatif.
Artinya umpanbalik timbul dari diri kita sendiri. Misalnya kalau kita sedang bercakap - cakap atau berpidato merasa berucap salah, maka segera memperbaikinya. Komunikator yang baik adalah selalu memperhatikan umpanbalik dan segera mengubahnya apabila komunikan memberi umpanbalik negatif.
3. Umpanbalik
Langsung / Umpanbalik Seketika ( Immediate Feedback )
Dalam komunikasi antarpersonal, karena sifatnya tatapmuka tanggapan komunikan dapat segera diketahui. Umpanbalik seperti ini bersifat langsung dan disebut umpanbalik seketika. Komunikator perlu bersikap tanggap terhadap komunikan agar komunikasi dapat dijaga keberhasilannya karena umpanbalik berlangsung pada saat komunikator menyampaikan pesan.
Dalam komunikasi antarpersonal, karena sifatnya tatapmuka tanggapan komunikan dapat segera diketahui. Umpanbalik seperti ini bersifat langsung dan disebut umpanbalik seketika. Komunikator perlu bersikap tanggap terhadap komunikan agar komunikasi dapat dijaga keberhasilannya karena umpanbalik berlangsung pada saat komunikator menyampaikan pesan.
4. Umpanbalik
Tertunda ( Delayed Feedback )
Dalam komunikasi
bermedia, komunikator mengetahui tanggapan komunikan setelah komunikasi selesai.
Adakalanya umpanbalik ini harus diciptakan mekanismenya.
5.
Umpanbalik Verbal
Dalam komunikasi
kelompok kecil seperti seminar, ceramah, kuliah dll, umpanbalik yang diperlukan
oleh komunikator adalah bersifat verbal karena komunikasinya ditujukan pada
kognisi komunikan ( proses pengenalan dan penafsiran lingkungan seseorang).
Jadi permasalahannya
mengerti atau tidak, setuju atau tidak yang semuanya harus dinyatakan dengan
kata-kata.Situasi ini, berbeda dengan komunikasi kelompok besar misalnya rapat
akbar. Komunikasi yang ditujukan pada afeksi ( perasaan dan emosi ) komunikan
kepada perasaannya
bukan pada otaknya. Pada saat itu sering timbul kohesi / kepaduan perasaan yang sering
mengakibatkan terjadinya contagion mentale ( wabah mental ). Contuh apabila seseorang meneriakkan
kata ” hidup bapak pembanguan ” maka hadirin akan meneriakkan serempak. Kominukator
akan mengetahui umpanbalik dengan mengkaji perilaku komunikan dalam
melampiaskan perasannya.
6.
Inferential FeedbacK
Umpanbalik yang
diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator meskipun
secara tidak langsung, akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan
7.
Zero FeedbacK
Komunikasi yang
disampaika oleh komunikator dan komunikan menyampaikan umpanbalik yang tidak
dipahami komunikator
8.
Positive FeedbacArtinya dengan adanya
penerimaan pesan yang disampaikan dan respon yang menyenangkan.
9.
Negative FeedbacK
Artinya komunikasi yang
disampaikan mendapat tantangan yang tidak menyenangkan dari komunikan.
Tugas Komunikator
Dari satu sisi komunikator adalah
mereka yang menyampaikan gagasan dan informasi kapada pihak lain. Tetapi di
sisi lain sang komunikator wajib mendengar! . Dengan kemampuan
untuk mendengar aspirasi komunikan atau pihak yang lain ternyata
komunikasi lebih bisa dimengerti. Membuat orang lain mengerti memang
penting, sebab gagasan kita bisa masuk dan bisa terlaksana. Berusaha untuk
berhenti bicara dan mendengarkan apa yang menjadi gagasan orang lain,
sebaliknya membuat komunikasi berjalan timbal balik disusul adanya saling
pengertian antara pihak-pihak yang terkait di dalam sebuah organisasi.
Ayat-ayat untuk menjadi komunikator yang efektif, dari sisi mendengar aspirasi
adalah:
a. Berhentilah
bicara
Sebab begitu kita mulai membuka
mulut, usaha kita ditujukan sepenuhnya untuk membuat orang lain mengerti.
Rangkaian argumen yang kita ungkapkan hanya untuk memperkuat posisi. Belajar
untuk berhenti bicara bukanlah persolan yang mudah terutama bagi orang-orang
yang merasa memiliki jabatan penting dan menganggap orang yang dihadapinya
lebih rendah posisinya.
b. Biarkan
orang lain bicara dengan leluasa
Sebab apa yang dipikirkan dan juga
dirasakan orang lain merupakan energi yang kuat untuk bekerja atau berhenti
bekerja. Biarkan orang lain memiliki kesempatan yang cukup nyaman untuk
mengutarakan segala gagasannya. Sering kali ide-ide brilian justru muncul dari
arah yang tidak pernah kita sangka-sangka sebelumnya. Syarat untuk menjaring
ide-ide cemerlang adalah kemampuan untuk menahan diri tidak menyela pembicaran
orang lain.
c. Berikan
apresiasi dan perhatian kepada pembicara
Sebab sesederhana apapun yang
disampaikan seorang pembicara, perlu diketahui adanya gunung es yang masih
tersembunyi dibalik keberanian si pembicara untuk membuka mulut. Jangan ada
keinginan untuk memotong pembicaraan orang lain dengan alasan bahwa waktu rapat
sangat terbatas atau dengan mengatakan sebaiknya gagasan orang itu dituliskan
saja.
d. Janganlah
menyela dan mengganggu pembicara
Sebab pembicara ingin sekali mendapatkan perhatian,
memalingkan wajah pun sangat mengganggu perasaan dari pembicara. Sangat tidak
dibenarkan bila kita memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara,
sementara kita menulis atau membaca koran, misalnya. Kalaupun pembicara dan
pendengar itu terhalang oleh hiasan bunga di meja, kita perlu segera
memindahkannya. Biarkan si pembicara tuntas menyuarakan pikirannya.
e. Berusaha mencermati uraian yang
disampaikan
Dengan
memperhatikan segala hal yang terkait kita harus bisa melihat pesan itu dari
isi, bahasa dan konteks yang muncul dalam pembicaraan. Pemahaman terhadap
karakter pembicara pun sangat berguna untuk mengambil intisari pembicaraannya.
Usahakan untuk bersabar mendengar
pembicaraan sehingga kita tidak perlu menyela dan segera ingin menjawab sesuai
dengan argumen yang kita yakini. Jika kesabaran kita bisa dirasakan oleh
pembicara, kita berada pada posisi yang aman.
Berusaha untuk menahan segala macam
emosi yang mungkin muncul sebagai reaksi spontan atas pembicaraan yang
disampaikan. Kebalikan dengan sikap sabar, kalau kita mengumbar emosi dan naik
pitam, segala pertimbangan kita menjadi negatif dan tidak akan menyelesaikan
masalah.
Seandainya kita merasa perlu
berargumen, sampaikan dengan cara yang santun dan bijaksana sebab usaha
memberikan kesempatan berbicara adalah sarana komunikasi yang saling
menguntungkan, tidak untuk memenangkan satu pihak terhadap pihak lainnya.
Gunakan strategi bertanya untuk
menggali informasi lebih dalam sebab selalu ada hal-hal yang tak terungkap atau
belum sempat diutarakan oleh seseorang yang berbicara. Bertanya menjadi sarana
untuk memastikan keinginan pembicara yang sebenarnya. Berhentilah bicara sebab
betapapun pentingnya pikiran kita, kita belum akan bisa memberikan kesempatan
orang lain untuk berbicara bila kita tidak menahan mulut untuk bersuara. Strategi
mendengar yang efektif adalah dengan diam dan menyimak pembicaraan. Ini juga
bisa menjadi waktu bagi kita untuk berpikir lebih jernih.
Kualitas komunikator efektif
Menilai Orang
|
Tahu mana yang penting dan menghargai kontribusi
orang lain
|
Mendengarkan secara Aktif
|
Berusaha keras memahami keinginan dan masalah orang
lain
|
Bijaksana
|
Memberikan kritik secara halus. konstruktif dan
hormat
|
Memberikan pujian
|
Menghargai orang lain dan kontribusi mereka di depan
umum
|
Konsisten
|
Mengendalikan suasan riang; memperlakukan sama bagi
semuanya: tidak favorit
|
Mengakui kesalahan
|
Kemauan untuk mengakui kesalahan
|
Memiliki rasa humor
|
Mempertahankan posisi yang menyenangkan dan
pendekatan yang enak
|
Memberi contoh yang baik
|
Melakukan apa yang diharapkan orang lain
|
Menggunakan bahasa Jelas, Lugas, dan Tepat
|
Kata-kata yang lazim, konkret, pemberian petunjuk,
yang menyentuh perasaan penyimak. Hindari kata-kata bercita rasa buruk,
kata-kata langsung
|
Ketika berkomunikasi, kita pasti
memiliki persepsi tertentu pada pendengar begitu pula sebaliknya. Kekeliruan
yang sering terjadi dalam berkomunikasi adalah ketika seseorang menyampaikan
informasi dengan ukurannya sendiri. Ini harus dihindarkan karena komunikasi
senantiasa melibatkan orang lain. Ahli komunikasi berpesan jika akan berhasil,
maka rumusan kunci yang harus dipegang adalah “Know your audience!”
G. PROSEDUR EFEK YANG BAIK
Wilbur schraam mengatakan : untuk mendapatkan effect
yang baik dari komunikasi maka prosedur yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai
“ A-A Procedure” yaitu proses dari attention (perhatian) ke action (tindakan).
v
Attention (perhatian)
v
Interest (kepentingan)
v
Desire (keinginan)
v
Decision (keputusan)
v
Action (tindakan)
Dalam praktek, jika kita berbicara di depan umum,
pertama harus dibangkitkan dulu perhatian dari masa dengan berbagai cara untuk
menarik perhatian. Kemudian timbulkan kepentingan apa yang disampaikan cocok
dengan apa yang dibutuhkan oleh umum. Tahap berikutnya kembangkan
keinginan-keinginan untuk menerima komuikasi sebab apa yang kita sampaikan
menjawab kebutuhan masyarakat. Kembangkan terus kemudian timbul keputusan untuk
melakukan pesan yang kita inginkan. Proses terakhir diharapkan menimbulkan
tindakan.
H.
JENIS – JENIS KOMUNIKASI
a.
Komunikasi
Tertulis
v Pengertian
Komunikasi tertulis adalah komunikasi
menggunakan lambang, huruf, misalnya jika akan menyampaikan pesan melalui surat
biasanya menggunakan huruf-huruf atau abjad, dan lain sebagainya.
v Keuntungan komunikasi secara tertulis,
yaitu:
1. Dapat
disebarkan seluas-luasnya
2. Merupakan
pegangan yang pasti oleh penerima komunikasi
3. Mempunyai
daya tahan yang lama
4. Dapat
lebih tegas dan jelas
v Kelemahan komunikasi secara tertulis, yaitu:
1. Tidak
ada penjelasan lebih lanjut selain tertulis.
2. Tidak
semua hal yang dikomunikasikan secara tertulis.
3. Sering
gagal jika latar belakang penerima komunikasi pendidikannya lebih rendah.
b.
Komunikasi
Verbal
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah
bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara
tertulis (written) atau Komunikasi verbal
adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada
untuk setiap bahasa yaitu fonologi,
sintaksis,
semantik
dan pragmatis.
Kelebihan Komunikasi Verbal
§ Dapat dilakukan secara cepat, langsung dan
jelas
§ Salah paham kecil
§ Umpan balik bisa segera
Kekurangan Komunikasi Verbal
§ Dalam paparan verbal selalu terdapat
redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi
§ Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia
untuk mewakili objek.
§ Kata-kata mengandung bias budaya.
§ Diperlukan lebih banyak waktu untuk
mengungkapkan pikiran kita secara verbal. Sehingga dari segi waktu, pesan
verbal sangat tidak efisien.
§ Kata-kata yang disampaikan dalam suatu
percakapan hanya membawa sebagian dari pesan
c. Komunikasi Non verbal
Komunikasi
nonverbal
adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah
menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Kelebihan komunikasi non verbal
§ Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan
noverbal ketimbang pesan verbal.
§ Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang
relatif bebas dari penipuan, distorsi, dan kerancuan. Sehingga pesan nonverbal
memiliki kesahihan ( realiabilitas) tingkat kepercayaan yang tinggi
terhadap kebenaran pesan-pesan yang disampaikan.
§ Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang
sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi
metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas maksud
dan makna pesan.
§ Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih
efisien dibandingkan dengan pesan verbal. Karena pesan non verbal tidak harus berpikir
panjang dan para audiens dapat menangkap artinya dengan cepat.
§ Memberi
sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal.
§ Faktor-faktor nonverbal
sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal.
§ Pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi,
kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.
§ Repetisi,
yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal.
§ Substitusi,
yaitu menggantikan lambang-lambang verbal
§ Kontradiksi,
menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal.
§ Komplemen,
yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal.
§ Aksentuasi,
yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya.
Kekurangan komunikasi nonverbal
§ Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator
secara sadar.
§ Komunikasi
nonverbal memiliki sifat yang kurang terencana atau terstruktur sehingga sulit
dipelajari.
§ Proses
belajar yang dialami seseorang untuk dapat mealkukan perilaku nonverbal sulit
dijelaskan.
d.
Komunikasi
satu arah
Komunikasi Satu Arah (Simplex).
Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi
tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Contoh :Pager, televisi, dan radio.
Kelebihan
komunikasi satu arah :
§ Lebih cepat dan efisien,
§ Dalam hal-hal tertentu dapat memberikan
kepuasan kepada komunikator, karena pihak komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respons atau
tanggapan terhadap hal-hal yng disampaikan oleh komunikator,
§ Dapat membawa wibawa komunikator (pimpinan),
karena komunikasi tidak dapat mengetahui secara langssng atau menilai kesalahan
dan kelemahan komunikator.
Kekurangan komunikasi satu arah :
§ Tidak
memberikan kepuasan kepada komunikan, karena komunikan tidak mempunyai
kesempatan untuk memberikan respons atau tanggapan,
§ Memberikan
kesan otoriter,
§ Dapat
menimbulkan kesalah pahaman dan ketidakjelasan, sehingga muncul prasangka yang
tidak baik.
e.
Komunikasi
dua arah
Komunikasi Dua Arah (Duplex).
Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat
menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Contoh : Telepon dan VOIP.
Kelebihan
dari komunikasi dua arah:
§ Adanya
dialog antara komunikator dengan komunikan, sehingga menimbulkan kepuasan
diantara kedua belah pihak.
§ Informasi
yang diterima menjadi lebih jelas, lebih akurat dan lebih tepat, karena dapat
diperoleh langsung penjelasanya.
§ Memunculkan
rasa kekeluargaan, kekerabatan, dan iklim demokratis.
§ Menghindari
kesalah pahaman
Kekurangan komunikasi dua arah
§ Informasi
yang disampaikan lebih lambat, sehingga kurang efisien.
§ Keputusan
tidak dapat diambil dengan cepat
§ Memberikan
kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga suasana kerja
bisa menjadi kurang kondusif
§ Memberi
kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan
masalah yang sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1.
Komunikator adalah pihak yang
mengirim pesan kepada khalayak.
2.
Adapun syarat – syarat menjadi
komunikator yang baik yaitu : Kepandaian, Sikap komunikator, Pengetahuan
Komunikator, Sistem sosial, Keadaan lahiriah komunikator dam Memiliki
kedekatan dengan khalayak.
3.
Syarat – syarat
umpan balik/feedback yang baik dari komunikator yaitu : Jujur, Jangan bersifat
penilaian ( judgement) bukan evaluasi,
Deskriptif, Bersifat oriented dan
bukan person oriented.
4.
Tugas Komunikator yaitu : Berhentilah bicara, Biarkan orang lain bicara dengan leluasa, Berikan apresiasi dan
perhatian kepada pembicara, Janganlah menyela dan mengganggu pembicara dan Berusaha mencermati uraian yang disampaikan
5.
Adapun jenis –
jenis komunikasi anatara lain : tertulis, verbal, non-verbal, satu arah dan dua
arah.
6.
DAFTAR PUSTAKA
http://diyaspradana.blogspot.com/2011/03/ruanglingkup-umpan-balik.html#!/2011/03/ruanglingkup-umpan-balik.html Diakses 10 Maret 2013 Pukul 15.23 WITA
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2205221-pengertian-pesan-dalam-komunikasi/#ixzz2Mrm1Lo12 Diakses 10 Maret 2013 Pukul 15.28 WITA
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2205221-pengertian-pesan-dalam-komunikasi/#ixzz2Mrm1Lo12 Diakses 10 Maret 2013 Pukul 15.28 WITA
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2205221-pengertian-pesan-dalam-komunikasi/ Diakses 10 Maret 2013 Pukul 15.32 WITA
http://erwandadwi.blogspot.com/ Diakses 10 Maret 2013 Pukul 15.35 WITA
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikator Diakses 10 Maret 2013 Pukul 15.40 WITA
http://mahasiswi692672320.blogspot.com/ Diakses 10 Maret 2013 Pukul 15.55 WITA
Tagged as: Keperawatan, PAPER
GET UPDATES
Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email
Tentang Penulis
Ngurah Jaya Antara
BACA JUGA