KONSEP VIRUS

Posted by Ngurah Jaya Antara on 0



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mozaik tembakau/TMV).
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mozaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mozaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mozaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mozaik yang kini dikenal sebagai virus mozaik tembakau. Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan virus?
2.      Apa saja ciri – ciri dari virus?
3.      Bagaimanakah struktur anatomi virus?
4.      Bagaimanakah cara virus bereproduksi?
5.      Apa saja klasifikasi dari virus?
6.      Bagaimanakah peranan virus dalam kehidupan sehari – hari?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui definisi dari virus
2.      Mengetahui ciri – ciri virus
3.      Mengetahui struktur anatomi virus
4.      Mengetahui cara virus bereproduksi
5.      Mengetahui klasifikasi dari virus
6.      Mengetahui peranan virus dalam kehidupan sehari – hari


BAB II
ISI

2.1  Definisi Virus
Kata virus berasal dari bahasa latin “Venom” yang berarti racun. Ilmu yang mempelajari tentang virus disebut virology. Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Virus ini dapat digolongkan sebagai benda mati, karena tidak mempunyai protoplasma dan dapat dikristalkan sedangkan dapat digolongkan sebagai benda hidup, karena mempunyai kemampuan untuk reproduksi (berkembang biak) walaupun hanya pada sel hidup, dan memiliki asam nukleat yaitu DNA atau RNA.
[Image: light-virus-1.jpg]Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, Hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi protein baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
2.2  Ciri – Ciri Virus
Virus mempunyai ukuran sebesar 2 – 20 mµ. tetapi ada juga beberapa virus yang berukuran sampai 300 mµ karena ukuran yang sangat kecil inilah maka virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop electron. Bentuk virus bervariasi yaitu ada yang oval, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong.
Tubuh virus terdiri atas kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh dan serabut ekor. Isi tubuh hanya satu macam asam nukleat yaitu DNA atau RNA. Ciri lainnya adalah virus tidak dapat bergerak maupun melakukan metabolisme.

2.3  Struktur Anatomi Virus
Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:
a.       Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.
b.      Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.
c.       Isi Tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.








d.      Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.

Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.



2.4   Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:
a.       Daur litik (litic cycle)
1.      Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2.      Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3.      Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4.      Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

b.      Daur lisogenik (lisogenic cycle)
1.      Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2.      Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3.      Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus.
4.       Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru.
5.       Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan mencari inang baru.


2.5   Klasifikasi Virus
ordo – famili – subfamili – genus – species – strain/tipe
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
a)      Virus DNA mempunyai beberapa famili:
1.      Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
2.      Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
3.      Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
4.      Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
5.      Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
6.      Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
b)      Virus RNA mempunyai beberapa famili:
1. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
2. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
3. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
4. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
5. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
6. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
7. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
8. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus

2.6   Peranan Virus
a)      Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:
1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang pathogen

b)      Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:
1.      Pada Tumbuh-tumbuhan
·         Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
·         Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus
2.      Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
·         Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
3.      Pada Hewan
·         Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
·         Cacar pada sapi Vicinia Virus
·         Lidah biru pada biri-biri Orbivirus
·         Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus
4.      Pada Manusia
·         Influensa Influenzavirus
·         AIDS Retrovirus
·         SARS Coronavirus
·         Flu burung Avianvirus




BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Virus adalah organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati.
2.      Virus terdiri atas kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh dan serabut ekor.
3.      Virus bereproduksi dengan 2 cara yaitu : Daur litik (litic cycle) terdiri dari Fase Adsorbsi (fase penempelan), Fase Injeksi (memasukkan asam inti), Fase Sintesis (pembentukan), Fase Asemblin (perakitan). Daur lisogenik (lisogenic cycle) terdiri : Fase Penggabungan, Fase Pembelahan, Fase Sintesis, Fase Perakitan, Fase Litik
4.      Virus memiliki berbagai peranan dalam kehidupan sehari – hari baik itu menguntungkan maupun merugikan.


Share this to

Facebook Google+ Twitter Digg

Tagged as: ,

GET UPDATES

Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email

Tentang Penulis

Ngurah Jaya Antara

BACA JUGA

Comments
0 Comments

0 comments:

TIPS KESEHATAN TERBARU

ARTIKEL KEPERAWATAN

TUTORIAL BLOGGER

VIEWER

MEMBER

© 2011-2014 Ngurah Jaya Antara. All rights reserved. Theme by Bloggertheme9
Blogger templates. Powered by Blogger.
back to top