PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN “Seni Berkomunikasi”
Posted by Ngurah Jaya Antara
on
0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ada
orang-orang tertentu yang seolah-olah dilahirkan untuk menjadi orang yang
sukses dalam pergaulan. Dengan mudahnya mereka dapat menjalin persahabatan
setiap bertemu dengan teman yang baru. Bukan itu saja, persahabatan mereka pun
biasanya bertahan sampai kekal. Sebaliknya, ada pula orang-orang yang justru
mengalami kesukaran dalam pergaulan. Banyak faktor yang terlibat yang
menyebabkan keberhasilan atau kegagalan kita dalam pergaulan, salah satunya
adalah gaya kita berkomunikasi. Gaya komunikasi termasuk ke dalam seni
komunikasi. Tanpa kita sadari, sebenarnya seni komunikasi itu sendiri adalah
bagian dari isi berita yang kita komunikasikan.
Terkadang
kita sering tidak sadar seberapa pentinghkah berbicara dalam kehidupan kita.
Banyak orang berbicara semaunya, seenaknya tanpa memikirkan apa isi dari
pembicaraan mereka tersebut. Sebenarnya berbicara mempunyai artian mengucapkan
kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai tujuan
tertentu.
Tapi
sering kali kita mengalami kesulitan dalam mengungkapakan maksud dan isi
pikiran kita kepada orang lain. Bahkan sering pula maksud yang kita sampaikan
berbeda dengan yang ditangkap oleh pendengar. Tetapi yang lebih mencirikan
hakikat manusia sebagai manusia penuh adalah kepandaian dan keterampilan dalam
berbicara. Kebesaran dan kehebatan seseorang sebagai manusia juga ditentukan
oleh kepandaiannya dalam berbahasa, oleh keterampilannya dalam mengungkapkan
pikiran secara tepat dan meyakinkan. Seni keterampilan komunikasi sering
disebut dengan Retorika.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan seni berkomunikasi?
2. Apa
saja teknik komunikasi?
3. Bagaimana
cara mengembangkan seni berkomunikasi?
4. Apa
saja kesalahan yang sering dilakukan ketika berkomunikasi?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan seni berkomunikasi
2. Mengetahui
teknik komunikasi
3. Mengetahui
cara mengembangkan seni berkomunikasi
4. Mengetahui
kesalahan yang sering kita lakukan ketika berkomunikasi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Seni komunikasi
Seni
komunikasi berarti kesenian untuk berbicara baik yang dicapai berdasarkan bakat
alam dan keterampilan teknis . Sekarang ini retorika diartikan sebagai kesenian
untuk berbicara baik , yang dipergunakan dalam proses komunikasi antarmanusia.
Kesenian berbicara ini bukan hanya berarti berbicara lancar tanpa jalan pikiran
yang jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemapuan untuk berbicara dan
berpidato secara singkat, jelas, padat dan mengesankan.
Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian, dan kesanggupan berbicara. Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata-kata yang tepat, benar dan mengesankan. Itu berarti kita harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif. Jelas supaya mudah dimengerti, singkat untuk menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran, dan efektif.
Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian, dan kesanggupan berbicara. Dalam bahasa percakapan atau bahasa populer, retorika berarti pada tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, atas cara yang lebih efektif, mengucapkan kata-kata yang tepat, benar dan mengesankan. Itu berarti kita harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif. Jelas supaya mudah dimengerti, singkat untuk menghemat waktu dan sebagai tanda kepintaran, dan efektif.
2.2
Teknik Berkomunikasi
Berkomunikasi
yang baik sangat kita perlukan, dengan melakukan komunikasi yang baik maka
orang lain akan merasa nyaman dan akan selalu merasa membutuhkan keberadaan
kita. Banyak cara kita untuk membuat orang tertarik dengan kita, atau bahkan
sangat menghargai kita, salah satunya adalah dengan teknik seni berkomunikasi
yang baik, Selain itu kita juga akan semakin mudah untuk mendapatkan informasi
yang kita butuhkan dari lawan bicara kita jika mampu berkomunikasi dengan baik.
seni berkomunikasi ini akan memberikan nilai lebih kepada anda dari beberapa
orang yang pernah berbicara dengan anda. dengan gaya komunikasi yang baik
diharapkan orang lain yang menjadi lawan bicara kita menjadi tertarik dengan
apa yang kita ingin sampaikan kepada mereka. apabila anda seorang marketing
tentunya anda harus mempunyai keahlian dalam menghadapi para klien atau
konsumen yang sedang anda dekati untuk membeli produk anda, atau anda seorang
trainner, reporter, penyiar radio, atau bahkan orang biasa sekalipun apabila
bisa melakukan teknik ini akan sangat bermanfaat dalam kehidupan mereka
contohnya yaitu, anda dapat melancarkan serangan untuk mendapatkan cinta
anda,dengan gaya yang asik lawan jenis anda tidak akan bingung dan bosan dengan
gaya bicara anda. Beberapa seni berkomunikasi yang baik yaitu:
1.
The
art of looking
Cara kita melihat lawan bicara merupakan salah satu
aspek penting yang harus diperhatikan.Penatapan yang baik adalah dengan melihat
kedua mata dari orang yang sedang kita ajak berkomunikasi, bukan menunduk atau
menoleh ke kanan dan kekiri,tanpa memandang bagian tubuh lainnya jika tidak
terlalu penting,karna dengan demikian akan memberikan suatu signal bahwa kita
sangat serius dengan apa yang hendak kita sampaikan, tatapan mata pun jangan
berlebihan berilah dia dengan tatapan yang memberikan harapan dan keyakinan,
sehingga mereka akan percaya dengan keseriusan kita.
2.
The
art of smiling
Dalam berkomunikasi yang baik juga sebaiknya
memberikan senyum kepada lawan bicara kita, jadi berilah mereka semyum yang
sangat menawan dan sewajarnya, jangan terlalu sering dan jangan juga terlalu
berlebihan, sesuaikan dengan apa yang menjadi topik pembicaraan ,dengan
melemparkan senyum kepada mereka, lawan bicara anda akan sangat merasa nyaman
dan di hormati,walaupun mungkin kita baru saja kenal dengan mereka. Memberikan
senyum disamping mendapatka pahala juga memberikan kenyamanan bagi lawan bicara
kita.
3.
The
art of listening
Menjadi pendengar yang baik adalah salah satu kunci
keberhasilan dalam berkomunikasi, dengan menjadi pendengar yang baik maka lawan
bicara kita akan merasa dihargai dan kita juga akan mudah memperoleh informasi
yang kita butuhkan Jangan sekali-kali memotong pembicaraan lawan bicara dengan
spontan, itu menandakan bahwa kita tidak menghargai apa yang menjadi pemikiran
dia, jadilah pendengar yang setia dan seksama, itu akan memberikan kepercayaan
lebih bagi lawan bicara anda, setelah itu barulah kita memberikan tanggapan
ataupun mengajukan pertanyaan jika merasa ada hal yang kurang jelas.
4.
The
art of questioning
Memberikan pertanyaan merupakan salah satu wujud
umpan balik dari berkomunikasi, dengan memberikan pertanyaan lawan bicara akan
merasa bahwa kita antusias ataupun tertarik dengan apa yang dibicarakan
olehnya. Jangan memberikan pertanyaan yang diluar topik pembicaran terkecuali
sebagai intermezo sejenak, dan tidak boleh terlalu banyak , berikanlah
pertanyaan yang menarik dan santai,dan sebaiknya jangan terlalu banyak
bertanya.
5.
The
art of answering
Jika kita memberikan jawaban sebaiknya jawablah
dengan kata- kata yang mudah dimengerti sera usahakanlah jawaban yang singkat
dan jelas.dan jika kita belum tahu jawaban dari pertanyaan yang disampaikan
lawan bicara kita sebaiknya mengatakan terus terang sehingga kita tidak memberikan
informasi yang salah.
6.
The
art of surpising
Kejutan bisa menjadi salah satu hal positif dalam
berkomunikasi seperti memberikan pujian atau kejutan lain yang dapat memebuat
lawan bicara kita merasa senang. Dengaan melakukan hal demikian maka oarang akan
merasa nyaman dan senag untuk berkomunikasi dengan kita.
7.
The
art of admitting mistake
Yaitu salah satu seni berkomunikasi yang efektif
dengan cara mengakui kesalah yang kita perbuat, kesalahan seperti apa yang
harus kita akui dan sebagai komunikasi efektif,yaitu kesalahan seperti
penyebutan nama orang, tempat,tanggal,atau kejadian yang kita sebutkan. Jangan
ragu-ragu mengakui kesalahan, karna jika kita tidak mengakui kesalahan sesegera
mungkin,itu akan menggambarkan kita tidak sombong dan sangat rendah hati.
8.
The
art of asking apology
Seni yang menekankan pertanyaan kepada lawa bicara
anda mengenai kesalahan yang sudah anda ucapkan, lalu meminta maaf dengan
segera, ini akan efektif dilakukan sehingga terjalin percakapan dua arah yang
sangat harmonis.
9.
The
art of static empathy
Ketika kita melakukan komunikasi maka lakukanlah
dengan sebaik mungkin, seakan-akan anda sangat memahami permasalahan mereka,
masuklah kedalam pikiran mereka, dan rasakan apa yang mereka rasakan, sehingga
mendapatkan solusi yang tepat buat mereka.
10. The art of clossing conversation
Selanjutnya adalah seni menutup percakapan yang
baik, yaitu penutup dengan pemberian motifasi dan semangat akan apa yang
menjadi topik pembicaraan. Tutuplah dengan senyum dan jika perlu maka
ucapkanlah terima kasih kepada lawan bicara kita. Sekilas berkomunikasi memang
tidak memerlukan teknik yang rumit, tetapi apabila anda mempunyai teknik
berkomunikasi yang efektif, anda akan mendapatkan nilai lebih dari lawan bicara
anda,anda akan dianggap dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan mereka.
2.3
Cara Mengembangkan Seni Berkomunikasi
Komunikasi
merupakan sebuah jembatan untuk membangun suatu hubungan. Sulit membayangkan
apa yang akan terjadi di dunia ini jika tidak ada komunikasi. Kemampuan
berkomunikasi identik dengan keberhasilan dalam karier, keluarga dan hubungan
sosial. Seorang komunikator handal memiliki peluang untuk meraih sukses yang
seluas-luasnya. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan supaya kita dapat
mengembangkan seni berkomunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menyimak
dengan seksama
Dalam kaligrafi tiongkok, kata komunikasi diartikan
sebagai seni mendengar. Kita menjadi lebih bijaksana bukan ketika berbicara,
tetapi ketika mendengarkan. Inti komunikasi sebenarnya bukanlah seberapa fasih
kita berbicara, namun seberapa jauh kita dapat mendengarkan dan menyimak pesan
komunikasi orang lain.
2. Memahami
makna sebuah pesan
Sebuah kata belum tentu menjadi sarana untuk
menyampaikan pesan. Sebuah ekpresi dapat secara jujur menyampaikan pesan ada
apa sebenarnya. Ekspresi tdk bisa menyembunyikan rahasia.
3. Mengenal
gaya komunikasi
Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda
satu dengan yang lain. Gaya komunikasi ini umumnya dipengaruhi oleh beberapa
sebab seperti : latar belakang ras, etnis, budaya, latar belakang pendidikan
serta pengaruh lingkungan yang ada dan mempengaruhi seseorang. Dengan gaya
komonikasi yang kita miliki, kita menjadi khas di depan orang lain. Dalam
berkomunikasi sebaiknya tidak mengubah-ubah gaya komunikasi secara terus-menerus,
karena selain menunjukan ketidakkonsistetan kita, hal ini juga berakibat pada
munculnya kesalahpahaman komuniaksi yang terjadi.
4. Memilih
saat yang tepat
Berkomunikasi tidak semata-mata sebuah pesan bisa
disampaikan, namun menyangkut pula bagaimana suasana ketika proses penyampaian
pesan berlangsung pada pihak lain. Pemilihan suasana inilah yang sedikit banyak
mempengaruhi perasaan yang tercipta saat pesan disampaikan. Semakin tepat kita
memilih momentum, semakin mudah pesan bisa diterima dengan baik. Dalam suasana
yang kurang kondusif, sebaik apapun isi pesan yang disampaikan bisab jadi akan
mengalami bias.
5. Memberi
apresiasi
Apresiasi kita terhadap siapapun amat berperan dalam
komunikasi. Dengan apresiasi positif yang kita kembangkan, memudahkan kita
diterima oleh siapapun. Setiap orang pada dasarnya suka diapresiasi dengan baik
oleh orang lain maupun lingkungannya. Apresiasi positif juga menumbuhkan
munculnya empati dari pihak lain. Dan, jika sebuah komunikasi ini sampai pada
penumbuhan rasa empati, dipastikan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi
yang cukup baik dan berkualitas.
2.4
Kesalahan yang Sering Dilakukan Ketika
Berkomunikasi
Cara kita berkomunikasi dengan orang
lain adalah sebuah kebiasaan. Karenanya, seringkali kita tidak mengetahui apakah
pola percakapan yang kita lakukan sudah baik atau belum baik. Dalam kehidupan
sehari-hari pasti anda sering berkata dalam hati : ”ah tidak enak mengobrol
dengan si A, lebih enak saya mencari si B dan mengobrol dengannya.” Saya tidak
tahu anda sendiri masuk ke dalam kategori mana : si A ataukah si B,
mudah-mudahan bukan si A karena si A biasanya selalu dijauhi oleh
teman-temannya. Andai saja anda masuk dalam kategori si A, anda tidak perlu
khawatir karena pola komunikasi yang kurang baik tentu saja dapat diperbaiki.
Berikut ini adalah beberapa
kesalahan yang umum dilakukan oleh orang-orang beserta beberapa solusi untuk
memperbaikinya.
1.
Tidak
Mendengarkan
Sebagian besar orang bukanlah
tipekal pendengar yang baik. Ini tentu saja berhubungan dengan ego mereka yang
tinggi, yang justru ingin lebih didengarkan dibanding mendengarkan. Dalam
setiap perbincangan mereka sepertinya tidak tahan menunggu giliran untuk berbicara.
Belajarlah menekan ego anda untuk mendengarkan secara sungguh-sungguh apa yang
orang lain katakan.
Ketika anda mengambil sikap untuk
mulai mendengarkan, anda sedang membuka jalan untuk terciptanya suatu hubungan
(apapun) yang sangat potensial. Namun tetap hindari jawaban singkat “ya” atau
“tidak”, karena jika anda seperti itu lawan bicara anda akan memberikan
informasi setengah-setengah kepada anda. Antusiaslah terhadap topik yang sedang
mereka bicarakan, sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedang bercerita
tentang pengalamannya mendaki gunung pada akhir minggu lalu, anda dapat
bertanya kepadanya :
- gunung apa yang anda daki?
- apa yang ada sukai dari mendaki
gunung?
- apa saja yang anda lakukan di atas
gunung?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu
akan membuat topik pembicaraan menjadi lebih mendalam, lebih menarik, serta
memancing lebih banyak lagi topik untuk didiskusikan. Dan yang tak kalah
pentingnya lawan bicara anda mengetahui bahwa anda sungguh-sungguh sedang
mendengarkannya. Hal ini tentu saja akan membuat tingkat respek lawan bicara
anda bertambah pada anda.
2. Terlalu Banyak Bertanya
Beberapa pertanyaan dapat berarti
anda antusias dengan lawan bicara anda, namun terlalu banyak bertanya pun
akhirnya menjadi tidak baik karena sepertinya anda sedang menginterogerasi
lawan bicara anda, dan dapat membuat mereka menjadi tidak nyaman. Cobalah
gabungkan antara pernyataan dan pertanyaan, misalkan : saya pun minggu lalu
berakhir pekan dengan memancing bersama teman-teman kerja saya. Apakah anda
suka memancing?
3.
Kehabisan
Topik Untuk Dibicarakan
Dalam percakapan mungkin anda sering
merasa kehabisan topik untuk dibicarakan dengan lawan bicara anda, terutama
jika anda berbicara dengan seseorang yang baru saja anda kenal. Untuk mencegah
hal ini terjadi, ada beberapa saran mengenai topik yang bisa anda bicarakan :
- Seorang bijak pernah berkata
“Jangan tinggalkan rumah tanpa membaca surat kabar terlebih dahulu. Jika anda
kehabisan topik untuk dibicarakan, anda bisa memulai berbicara tentang berita
yang sedang hangat saat ini.”
- Bicarakan tentang sesuatu yang
berada disekeliling anda. Mungkin tentang aquarium yang berada dibelakang anda,
anak-anak yang sedang bermain di samping anda, atau apapun saja yang
memungkinkan untuk dibicarakan di sekeliling anda.
4. Penyampaian yang Buruk
Salah satu hal yang paling penting
dalam berkomunikasi bukanlah apa yang anda katakan, melainkan bagaimana anda
menyampaikannya. Perubahan dalam kebiasaan ini akan membuat perbedaan besar,
karena suara dan bahasa tubuh adalah bagian yang sangat vital dalam
berkomunikasi. Beberapa hal dibawah ini untuk anda pertimbangkan :
- Sampaikan dengan perlahan. Ketika
anda berbicara tentang suatu hal yang sangat menyenangkan, mudah sekali bagi
anda untuk memulai pembicaraan tersebut dan bahkan anda dapat berbicara dengan
sangat cepat. Usahakan anda memperlambat kecepatan bicara anda, karena akan
lebih mudah bagi lawan bicara anda untuk mendengarkan dan menangkap maksud yang
ingin anda sampaikan.
- Bicaralah dengan suara lantang.
Tidak perlu ragu, karena lawan bicara anda memang ingin mendengarkan anda.
- Bicaralah dengan jelas. Jangan
seperti bergumam.
- Bicaralah dengan suara yang tidak
monoton. Libatkan emosi dalam suara anda.
- Gunakan jeda. Penyampaian dengan
perlahan ditambah dengan jeda akan membuat lawan bicara anda lebih perhatian
dalam mendengarkan dan suasana pun menjadi lebih rileks.
- Gunakan bahasa tubuh yang baik.
Dalam artikel mendatang, saya akan membahas bagaimana menggunakan bahasa tubuh
yang baik.
5. Menginterupsi
Apakah yang anda rasakan jika
pembicaraan anda dipotong oleh lawan bicara anda? … Ya, lawan bicara anda pun
akan merasakan hal yang sama jika anda memotong pembicaraannya. Biarkan lawan
bicara anda menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah
salah satu bentuk penghargaan anda pada lawan bicara anda. Carilah keseimbangan
antara mendengarkan dan berbicara.
6.
Keinginan
“Selalu Benar”
Orang tidak akan terkesan kepada
anda jika anda selalu ingin merasa benar dalam setiap pembicaraan. Seringkali pembicaraan
bukan betul-betul sebuah diskusi. Kadang-kadang kita ingin menjaga mood tetap
baik dengan berbicara dengan seseorang. Sebagai contoh : salah satu teman anda
ingin bercerita kepada anda mengenai serunya pengalaman berarung jeram
sampai-sampai perahu karetnya terbalik. Namun anda malah berbicara bagaimana
berarung jeram yang baik. Saya yakin mood teman anda akan langsung berubah. Duduklah
santai, berbicara dan tidak berdebat.
7.
Berbicara
Tentang Hal-Hal Aneh atau Negatif
Pernahkan anda berkenalan dengan
seseorang dan setelah itu ia berbicara tentang hal-hal aneh atau negatif,
seperti kesehatannya yang memburuk, cerita pembunuhan, atasannya yang
menyebalkan, atau menggunakan bahasa aneh yang hanya ia dan temannya yang
mengetahui artinya. Saya rasa tidak ada manfaatnya berbicara hal-hal aneh atau
negatif seperti itu. Orang-orang akan senang berbicara kepada anda jika anda
selalu memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang anda keluarkan.
8.
Membosankan
Jangan bercerita panjang-panjang
tentang mobil anda yang baru saja anda beli atau rumah anda yang baru saja
selesai dibangun. Rata-rata orang tidak terlalu tertarik dengan cerita semacam
itu, yang terlalu mengekspose kemampuan diri. Carilah topik yang mengarah pada
hal-hal yang bergairah atau hal-hal yang lucu misalkan. Bisa juga anda
menceritakan tentang pengalaman anda berakhir pekan di puncak kemarin atau
rencana anda pada liburan Lebaran mendatang. Intinya adalah sesuatu yang
positif. Bukan juga mengeluh tentang atasan atau pekerjaan anda.
Dale Carnegie pernah berkata :
”Dalam 2 bulan anda akan mempunyai
lebih banyak teman dengan cara antusias terhadap cerita-cerita mereka
dibandingkan 2 tahun anda mencari teman dengan cara berusaha memancing mereka
tertarik pada cerita-cerita anda.”
Cobalah memberi peran lebih dalam
berbicara untuk lawan bicara anda. Kelak anda akan membangun sebuah hubungan
yang berkualitas. Mungkin anda sudah sering mendengar istilah “mengapa Tuhan menciptakan
2 telinga dan 1 mulut? Agar kita lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara.
9.
Tidak
Merespon Dengan Baik
Jika seseorang bercerita tentang
pengalamannya, jangan sekedar mengangguk atau menjawab dengan kalimat singkat.
Terbukalah dan katakan apa yang anda pikirkan. Ekspresikan perasaan anda. Sebagai
penutup, anda tidak harus memperbaiki ke-9 langkah diatas secara sekaligus.
Pilihlah kira-kira 3 hal terpenting yang menurut anda perlu diperbaiki dan
selama 3-4 minggu anda berusaha melakukan hal tersebut secara terus menerus
sampai akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Mudah-mudahan tips ini bermanfaat bagi
anda sehingga kelak anda dapat menjadi teman bicara yang baik bagi teman-teman
atau pasangan anda.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Simpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Seni komunikasi berarti kesenian untuk berbicara
baik yang dicapai berdasarkan bakat alam dan keterampilan teknis . Kesenian
berbicara ini bukan hanya berarti berbicara lancar tanpa jalan pikiran yang
jelas dan tanpa isi, melainkan suatu kemapuan untuk berbicara dan berpidato
secara singkat, jelas, padat dan mengesankan. Berkomunikasi yang baik sangat
kita perlukan, dengan melakukan komunikasi yang baik maka orang lain akan
merasa nyaman dan akan selalu merasa membutuhkan keberadaan kita. Banyak cara
kita untuk membuat orang tertarik dengan kita, atau bahkan sangat menghargai
kita, salah satunya adalah dengan teknik seni berkomunikasi yang baik.
1. The art of looking
2. The art of smiling
3. The art of listening
4. The art of questioning
5. The art of answering
6. The art of surpising
7. The art of admitting mistake
8. The art of asking apology
9. The art of static empathy
10. The art of clossing conversation
2. The art of smiling
3. The art of listening
4. The art of questioning
5. The art of answering
6. The art of surpising
7. The art of admitting mistake
8. The art of asking apology
9. The art of static empathy
10. The art of clossing conversation
Komunikasi
merupakan sebuah jembatan untuk membangun suatu hubungan. Sulit membayangkan
apa yang akan terjadi di dunia ini jika tidak ada komunikasi. Ada beberapa hal
yang dapat dilakukan supaya kita dapat mengembangkan seni berkomunikasi, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Menyimak
dengan seksama
2. Memahami
makna sebuah pesan
3. Mengenal
gaya komunikasi
4. Memilih
saat yang tepat
5. Memberi
apresiasi
Adapun
kesalahan – kesalahan yang sering kita lakukan saat berkomunikasi yaitu:
1.
Tidak Mendengarkan
2. Terlalu
Banyak Bertanya
3.
Kehabisan Topik Untuk Dibicarakan
4.
Penyampaian yang Buruk
5.
Menginterupsi
6.
Keinginan “Selalu Benar”
7.
Berbicara Tentang Hal-Hal Aneh atau Negatif
8.
Membosankan
9. Tidak
Merespon Dengan Baik
Tagged as: Keperawatan, PAPER
GET UPDATES
Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email
BACA JUGA