TERAPI KOMPLEMENTER

Posted by Ngurah Jaya Antara on 0



A.    PENDAHULUAN

1.        Penggunaan
Pengobatan konvensional berubah dan Terapi Kesehatan Alternatif yang sedang diperkenalkan dan digunakan, pengobatan baru yang dianggap menggabungkan obat utama dengan Pengobatan alternatif dalam hal penyembuhan. Teknik-teknik penyembuhan yang obat konvensional tidak miliki dalam terapi alternative, beberapa diantaranya adalah : diet mode, pijat, terapi musik, iman kesembuhan, obat rakyat, naturopati, homeopati, penyembuhan chiropractic, terapi magnet, terapi herbal, dan lain-lain. Kita bisa mendapatkan rasa kontrol atas kesehatan kita melalui terapi kesehatan alternatif yang meningkatkan kualitas umum kehidupan dengan membuat kita merasa lebih baik tentang diri kita. Seseorang merasa lebih tenang bila tekanan, stres, insomnia, gugup dan putus asa berkurang. Mereka mengurangi beberapa efek samping yang biasanya melihat dalam pengobatan Kanker yang biasa dan juga membantu dalam mengurangi beberapa gejala seperti miskin, kelelahan nafsu makan, rasa sakit, penyakit, sembelit diare, dan sesak napas.
Sering digunakan bersama dengan obat konvensional, terapi alternatif dapat cenderung untuk menutupi rasa sakit yang mungkin menyembunyikan masalah mendasar yang sebenarnya sangat serius. Saat ini ada kelompok pendukung kanker dan lain-lain yang menawarkan gratis atau dengan biaya yang sangat rendah, terapi alternatif, beberapa penampungan dan rumah sakit mulai menyediakan terapi alternatif untuk perawatan kanker, bersama dengan pengobatan konvensional radioterapi dan kemoterapi untuk kanker. Terapi ini sekarang digunakan oleh banyak kanker pasien untuk mendukung diri mereka sendiri dalam perjuangan mereka melawan kanker. Namun, terapi kesehatan alternatif tidak harus dilihat sebagai alternatif yang akan digunakan sebagai pengganti obat-obatan ortodoks, tetapi harus digunakan sebagai dukungan yang sangat berharga yang mengakui aspek-aspek spiritual dan emosional dan aspek fisik.
Ada peningkatan dalam penggunaan produk-produk kesehatan alternatif, Amerika menggunakan banyak bumbu dan vitamin serta menghabiskan sekitar milyaran produk-produk kesehatan alternative setiap tahunnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Davis, Eisenberg, Phillips dan Tindle pada 2005 ditetapkan bahwa terapi komplementer dan alternatif yang digunakan oleh sekitar 72 juta orang di Amerika, juga diindikasikan dari studi ini bahwa lebih dari miliaran orang per tahun dihabiskan untuk keluar-saku-untuk terapi ini menurut Herman, Craig, & Caspi, 2005. Dalam masyarakat saat ini, pengobatan komplementer sudah mulai diterima karena terapi alternatif membantu mereka mengatasi dan mengelola efek pengobatan konvensional dengan mengurangi perasaan cemas dan persaan mereka yang dapat dikontrol kembali dari kehidupan mereka sendiri.
2.         Proses
a.       Penyembuhan dengan transfer energi dan pemindahan penyakit ke suatu media.
b.      Terapi ketuk berbasis hypnosis, khusus untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit psikis seperti : stres, cemas, phobia, perilaku/kebiasaan buruk, emosional dan sejenisnya. Terapi ketuk juga bisa dilakukan dari jarak jauh.
c.       Tehnik penyembuhan diri sendiri (self healing) dengan yoga jari yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja dan sangat mudah dengan hasil positif yang telah teruji.
d.      Tehnik penyembuhan diri sendiri (self healing) dengan metode senam tunggal penyembuh penyakit dengan cara yang sederhana namun telah teruji menyembuhkan berbagai penyakit medis dan non medis.
e.       Penyembuhan dengan audio healing. Anda juga akan mendapatkan gratis audio-audio yang dapat membantu menyembuhkan penyakit pasien. Beberapa contoh audio healing misalnya penyembuhan segala penyakit, reparasi DNA, autis/adhd, kecanduan narkoba, kanker, insomnia dll.
3.         Dampak
Terapi memiliki dampak positif dan negatif. Adapun beberapa dampak positif dari terapi, yaitu :
1.             Mengurangi rasa nyeri, contohnya terapi pijat untuk orang yang mengalami keseleo atau salah urat.
2.             Meningkatkan daya tahan tubuh, contohnya akupuntur, terapi pijat.
3.             Produksi hormon dapat dikendalikan, contohnya akupuntur, terapi gelombang otak.
4.             Membuat kulit dan selaput lendir menjadi lebih peka terhadap rangsang
5.             Melancarkan sirkulasi darah, contohnya terapi magnet, akupuntur, acupressure, massage therapy.
6.             Otot yang kaku dapat terelaksasi sempurna, contohnya akupuntur, terapi pijat, dll.
7.             Mengobati penyakit, contohnya terapi radiasi, terapi magnet, terapi herbal, dll.
8.             Membuat penampilan orang lebih menarik, contohnya akupuntur kecantikan yang dapat mnurunkan ataupun menaikkan berat badan.
9.             Mengurngi stress dan cemas, contohnya massage therapy dengan aroma terapi.
10.         Menambah tinggi badan, contohnya terapi gelombang otak.
Sementara itu, dampak negative dari terapi, diantaranya :
1.             Beberapa terapi ada yang dapat menimbulkan rasa sakit ,seperti terapi pijat. Ada beberapa orang sehari setelah dipijat merasakan nyeri pada tubuhnya.
2.             Dapat menimbulkan alergi tertentu. Contohnya, pada penggunaan minyak dalam terapi pijat, beberapa orang memiliki sensitivitas tinggi terhadap kandungan dalam minyak tersebut sehingga dampak alergi, seperti gatal dan bercak-bercak merah.
3.             Cenderung memerlukan waktu yang cukup lama dalam penggunaanya untuk menyembuhkan suatu penyakit tertentu. Contohnya terapi radiasi dalam penyembuhan kanker tidak bias dilakukan dalam satu kali pelaksanaan namun perlu adanya tahapan-tahapan lebih lanjut.
4.             Beberapa terapi terkadang menimbulkan efek samping yang merusak salah satu bagian tubuh. Contohnya, terapi radiasi pada penderita kanker yang menyebabkan rontoknya rambut dan adanya resiko terjadinya kanker kulit.
5.             Dapat mengganggu proses metabolisme tubuh. Contohnya, pasien setelah menjalani terapi radiasi mengalami gangguan tidur dan berkurangnya nafsu makan.




















B.     KONSEP TEORI

1.        Pengertian
Terapi (dalam Yunani: θεραπεία), atau pengobatan, adalah remediasi masalah kesehatan, biasanya mengikuti diagnosis. Orang yang melakukan terapi disebut sebagai terapis. Dalam bidang medis, kata terapi sinonim dengan kata pengobatan. Di antara psikolog, kata ini mengacu kepada psikoterapi. Terapi pencegahan atau terapi Profilaksis adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk mencegah munculnya kondisi medis. Sebagai contoh adalah banyaknya vaksin untuk mencegah infeksi penyakit. Terapi abortive adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk menghentikan kondisi medis dari perkembangan lebih lanjut. Pengobatan yang dilakukan pada tanda-tanda paling awal dari munculnya penyakit, seperti gejala sakit kepala migrain, adalah sebuah terapi abortive.  Terapi supportive adalah suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien.
Terapi merupakan kaedah untuk membantu seseorang pelajar untukbergerak balas terhadap aktiviti atau kemahiran. Menurut kamus perubatan Mosby (2001) terapi didefinisikan dengan rawatan pemulihan ke atas pesakit yang pernah menghidapi sebarang penyakit atau mengalami sesuatu kecederaan bertujuan mengembalikan kefungsian badan secara normal.Definisi terapi dalam konteks pendidikan ialah kaedah untuk membantu seseorang murid untuk bergerak-balas terhadap sesuatu aktiviti atau kemahiran.

2.        Konsep
Konsep terapi dalam pendidikan khas adalah didasari dari konsep kepelbagaian kategori individu berkeperluan khas. Murid-murid berkeperluan khas mempunyai sama ada ketidakupayaan, kecacatan halangan atau rintangan untuk mencapai perkembangan dari segi kognitif, emosi, sosial atau psikomotor. Sehubungan itu, kaedah terapi dapat membantu murid-murid bermasalah pembelajaran mencapai perkembangan yang tersebut di atas.
Terapi dalam pendidikan khas adalah salah satu kaedah yang digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Aktiviti-aktiviti dalam terapi dapat membantu murid menguasai sesuatu kemahiran dari satu peringkat ke satu peringkat yang lebih tinggi.
Efek terapi (dampak positif) yang diinginkan dari sebuah pengobatan, terapis juga dapat menyebabkan dampak negatif yang tidak diharapkan. Ketika dampak negatif yang ditimbulkan lebih kecil/lemah dari dampak positifnya, maka hal itu sering disebut sebagai Efek samping. Efek samping merupakan hasil dari dosis atau prosedur yang tidak tepat (yang biasanya disebabkan oleh kesalahan medis). Beberapa efek samping hanya muncul pada awal/permulaan perawatan, ketika peningkatan dan penghentian perawatan. Penggunaan obat atau intervensi medis lainnya yang merupakan kontraindikasi dapat meningkatkan risiko efek samping. Beberapa pasien terkadang menghentikan terapi karena efek samping yang ditimbulkannya. Tingkat keparahan dari efek samping ini bervariasi, mulai dari rasa mual hingga dapat mengakibatkan kematian. Efek samping yang umum terjadi di antaranya perubahan berat badan, perubahan tingkat enzim, perubahan patologis yang terdeteksi pada level mikroskopis, makroskopis, atau psikologis. Efek samping dapat menyebabkan perubahan yang dapat dipulihkan kembali maupun permanen, termasuk peningkatan atau penurunan kerentanan individu terhadap obat / bahan kimia, makanan, atau prosedur tertentu (misalnya interaksi terhadap obat).

3.      Indikasi
1.      Berbagai keadaan nyeri seperti nyeri kepala, migren, nyeri bahu, nyeri lambung, nyeri sendi dan lain-lain
2.      Kelainan fungsional seperti asma, alergi, insomnia, mual pada kehamilan
3.                   Beberapa kelainan saraf seperti hemiparesis, kesemutan, kelumpuhan muka.
4.                   Berbagai keadaan lain seperti mengurangi nafsu makan, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan stamina, efek analgesi pada operasi dan lain-lain
5.                   Klien Psikotik seperti kecemasan, panik, depresi ringan
6.                   Klien yang mengalami stress dalam kehidupan penyakit / kematian.
7.                   Klien dengan gangguan keluarga, ketergantungan, dan sejenisnya

4.      Kontra Indikasi
1.    Kontraindikasi absolut pada penderita hemofilia.
2.     Kontraindikasi dapat timbul pada pasien yang baru saja menerima, sedang diberi, ataupun selesai mengalami pengobatan dengan antikoagulan. Dalam kondisi ini dapat dilakukan hanya setelah rehat dari pengeobatan jenis ini setidaknya dua minggu.
3.    Waham
4.    Depresi berat
5.    Sosio / Psikopat
6.    Sedang menjalani terapi lain
7.    Tidak ada harapan sembuh
8.    Pembosan











C.    STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Standar Operasional Prosedur dari terapi adalah
1.    Klien datang secara langsung bertemu dengan terapis
2.    Dilakukan Observasi Wawancara untuk mengetahui secara luas dan mendalam keadaan / masalah klien
3.    Ditetapkan jenis terapi yang cocok untuk masalah yang diderita, berupa Konseling, dan Intervensi pikiran bawah sadar (hypnose).
4.    Ditetapkan jadwal terapi, jumlah pertemuan yang disepakati bersama antara Klien dan Terapis.
5.      Persiapan diri terapis :
1)      Cuci tangan
2)      Memakai alat perlindungan diri
6.      Persiapan alat-alat sesuai dengan terapi yang akan dilakukan
7.      Persiapan pasien sesuai dengan terapi yang akan dilakukan
8.      Persiapan lingkungan
9.      Dilanjutkan dengan terapi yang akan dilakukan
10.  Sesudah terapi ajari latihan-latihan yang perlu dilakukan secara mandiri untuk mempercepat penyembuhan. 
Catatan :
·         Arahkan klien untuk mandiri dan sembuh dari masalahnya.
·         Klien dibuatkan disk yang berisi Terapi yang dapat didengarkan untuk mempercepat dan memperkuat efek penyembuhan.


Share this to

Facebook Google+ Twitter Digg

GET UPDATES

Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email

Tentang Penulis

Ngurah Jaya Antara

BACA JUGA

Comments
0 Comments

0 comments:

TIPS KESEHATAN TERBARU

ARTIKEL KEPERAWATAN

TUTORIAL BLOGGER

VIEWER

MEMBER

© 2011-2014 Ngurah Jaya Antara. All rights reserved. Theme by Bloggertheme9
Blogger templates. Powered by Blogger.
back to top