Mengenal Lebih Dekat Sosok Jokowi, tentang Perjalanan Hidup, Prestasi, Perjuangan, dan Kerja Keras
Posted by Ngurah Jaya Antara
on
0
Mungkin
Anda sudah tidak asing lagi dengan sosok Joko Widodo atau yang lebih akrab
disapa Jokowi, Saat ini ia maju sebagai Calon Presiden Indonesia nomorurut 2 pada Pilpres
2014.
Ir.
Joko Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, ia adalah mantan walikota
Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bhakti 2005-2015 dan sekarang
menjabat sebagai Gubernur Terpilih DKI Jakarta bersama wakilnya Basuki
Tjahaja Purnama atau akrab disapa AHOK.
Jokowi
merupakan salah satu sosok penting berkembang pesatnya kota Solo sebagai Spirit
of Java, Brand kota Solo. Sosok pemimpin yang merakyat tak heran bila ia dua
kali menjabat sebagai walikota solo dan sangat dihormati oleh warga solo
sebagai walikota. Ia terpilih oleh majalah Tempo sebagai 10 orang pemimpin
terbaik di Indonesia, dan memang penghargaan yang sangat pantas ia terima, dan
dinobatkan pula sebagai walikota Teladan nomor satu di Indonesia oleh
pemerintah dan Walikota nomor tiga terbaik di Dunia karena usahanya dalam
mengembangkan kota Solo. Dan penghargaan terbaru tahun 2014 ia masuk dalam 50
Pemimpin Terhebat Dunia versi Majalah FORTUNE menempati peringkat 37 sekaligus
menjadi satu – satunya orang Indonesia yang meraih penghargaan tersebut.
Semuanya tak lepas dari keberhasilannya dalam membangun Solo, seorang yang pro
Rakyat, jujur, rendah hati, dan jauh
dari korupsi, ia lebih mementingkan usaha rakyat dan mengembangkan pasar pasar
tradisional yang merupakan aset kota Solo.
Biodata Singkat Jokowi
Nama : H.Joko Widodo (Jokowi)
TTL : Surakarta, 21 Juni 1961
Isteri : Iriana
Anak :
Gibran Rakabuming (25),
lulusan Universitas di Australia dan Singapura
Kahiyang Ayu (21), mahasiswi
Universitas Negeri Sebelas Maret
Kaesang Pangarep (17), pelajar
di Singapura
Pendidikan:
SDN 111 Tirtoyoso, Solo
SMPN 1 Solo
SMAN 6 Solo
Fakultas Kehutanan UGM
(lulus tahun 1985)
Kiprah dalam dunia Politik
Jokowi
meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika
mencalonkan diri sebagai walikota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang
berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia
terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif
dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa
yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman.
Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
Keberhasilan Jokowi menata kota solo di mulai dari merelokasi pedagang barang bekas di taman banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.
- Dua kali terpilih menjadi Walikota Solo dengan perolehan suara pada periode kedua lebih dari 90%
- Beliau tidak pernah mengambil gajinya sebagai walikota (berkisar Beliau sebenarnya tidak antusias (tidakà sekitar +/- 7-8 juta rupiah) menginginkan membicarakan masalah ini, mem-blow up masalah ini).
- Beliau setiap hari hanya duduk dikantor +/- 2-3 jam, selebihnya terjun langsung ke lapangan, sidak, dll.
- Beliau adalah seorang yang pro rakyat; pro pasar, pro pengusaha (kecil), namun bukan seorang yang anti investasi dan pengusaha-pengusaha. Beliau sangat selektif mengurusi masalah pembangunan (apalagi menyangkut kehidupan rakyat nya).
- Beliau menggunakan mobil dinas pribadi nya yang sudah 10 tahun belakangan dari walikota sebelumnya belum pernah diganti (menurut cerita pernah beberapa kali mogok, namun tidak lantas sampai mengganggu aktivitasnya).
- Beliau adalah seorang pemimpin yang tegas, terbukti beberapa perangkat dibawahnya yang tidak mengikuti “cara” beliau, akan segera ditinggal oleh nya.
Sebenarnya
masih banyak sekali hal-hal yang yang di lakukan dari Jokowi untuk rakyatnya.
Nah pemimpin inilah yang yang di perlukan di seluruh indonesia. Cerita
kepemimpinannya dan kesederhanaannya mengingatkan saya dengan biografi Mahmoud
Ahmadinejjad yang merupakan salah satu pemimpin teladan yang membawa
kemajuan bagi rakyat Iran sama seperti Pak Jokowi.
Darimana nama “JOKOWI” berasal?
Jokowi
itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” begitu kata Wali Kota Solo,
Joko Widodo, saat ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Kata dia, begitu banyak
nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari luar
bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya, dia terus
diberi nama khusus, ‘Jokowi’. Panggilan itu kemudian melekat sampai sekarang.
Di kartu nama yang dia berikan tertulis, Jokowi, Wali Kota Solo. Belakangan dia
mengecek, di Solo yang namanya persis Joko Widodo ada 16 orang.
Nama
Jokowi kini tidak hanya populer, tapi kepribadiannya juga disukai masyarakat.
Setidaknya, ketika pergi ke pasar-pasar, para pedagang beramai-ramai
memanggilnya, atau paling tidak berbisik pada orang sebelahnya, “Eh..itu Pak
Joko.”
Bagaimana ceritanya sehingga dia bisa dicintai masyarakat Solo? Kebijakan apa saja yang telah membuat rakyatnya senang? Mengapa pula dia harus menginjak pegawainya? Berikut wawancara wartawan Republika, Ditto Pappilanda, dengan Jokowi dalam kebersamaannya sepanjang setengah hari di seputaran Solo.
Bagaimana ceritanya sehingga dia bisa dicintai masyarakat Solo? Kebijakan apa saja yang telah membuat rakyatnya senang? Mengapa pula dia harus menginjak pegawainya? Berikut wawancara wartawan Republika, Ditto Pappilanda, dengan Jokowi dalam kebersamaannya sepanjang setengah hari di seputaran Solo.
Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, Joko Widodo atau Jokowi maju bersama Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok dengan diusung oleh Partai PDI Perjuangan dan Gerindra.

"Orangnya
ndeso kok luar biasa, bisa menang di Jakarta," ucap Sutarti, tetangga
Jokowi.
Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta banyak gebrakan yang ia lakukan. Banyak kalangan yang meremehkan hasil kerjanya hingga isu - isu pencitraan yang menimpanya, tapi toh ia tetap berdiri dan menjalankan tugasnya sebagai Gubernur. Setidaknya ada 10 Hal yang sedang berubah di Jakarta selama 2 tahun ini Jokowi menjabat
1. Waduk Pluit





Bertahun-tahun Kali Pakin menjadi bagian akhir dari penyumbatan parah di sistem saluran Jakarta akibat sampah dan limbah. Padahal fungsi Kali Pakin sangat vital dalam menyalurkan air dari Kali Krukut ke Waduk Pluit. Saat pengerukannya, timbul bau tidak sedap sebagai tanda sedimen dan sampah sudah terlalu lama tidak pernah dikeruk. Ketahuan bahwa Kali ini tidak pernah disentuh perawatan.
Kini Kali Pakin telah mengalir lancar tanpa ada lagi sumbatan sampah, sehingga masyarakat di sekitarnya tidak lagi was-was tiap kali hujan dengan durasi panjang. Karena kini air telah dengan lancar mengalir ke Waduk Pluit.
Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta banyak gebrakan yang ia lakukan. Banyak kalangan yang meremehkan hasil kerjanya hingga isu - isu pencitraan yang menimpanya, tapi toh ia tetap berdiri dan menjalankan tugasnya sebagai Gubernur. Setidaknya ada 10 Hal yang sedang berubah di Jakarta selama 2 tahun ini Jokowi menjabat
1. Waduk Pluit

Waduk
Pluit adalah bagian akhir dari pengaturan air yang vital di Jakarta. Selama
puluhan tahun waduk ini dibiarkan kotor, penuh enceng gondok, dan diduduki
warga. Akibatnya selain penanganan banjir tidak maksimal, warga yang memenuhi
bantaran kali pun ikut menjadi korban banjir setiap tahunnya.
Sejak
Ramadhan 2013, Waduk ini telah diinspeksi berkali-kali dan akhirnya pengerukan
dimulai. Warga yang masih membandel dibujuk untuk direlokasi ke tempat yang
lebih aman dan nyaman di Rumah Susun.
Kini
Waduk Pluit telah menjadi waduk berkapasitas raksasa, dilengkapi Taman Kota
yang begitu luas dan lapang untuk aktivitas warga dan menjadi ruang publik yang
bebas diakses siapa saja.
2. Waduk Ria Rio

Waduk
Ria Rio adalah waduk yang terletak di daerah Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta
Timur, Jakarta dengan luas 26 hektar. Pada tahun 1950an, daerah ini masih
berupa rawa, dan kemudian pada masa Gubernur Ali Sadikin dibangun waduk untuk
mengurangi genangan air dan banjir di daerah ini. Pembangunan dimulai pada
1960, saat PT. Pulomas Jaya membutuhkan tanah urukan untuk membuat lapangan
pacuan kuda Pulomas dan akhirnya tanah bekas kerukan tergenang dan berubah
menjadi waduk.
Waduk ini awalnya begitu kotor dan tidak terawat sehingga dipenuhi enceng gondok nyaris di seluruh permukaan. Akibatnya banyak yang merasa tidak sadar bahwa Waduk Ria Rio telah berbenah dan bersolek menjadi waduk yang cantik.
Waduk Ria Rio diresmikan pada 26 September 2013. Dilengkapi dengan wifi gratis dan pohon baobab yang teduh, serta tanaman eksklusif di seluruh tamannya, Waduk Ria Rio berubah wujud menjadi tempat rekreasi warga Jakarta.
Waduk ini awalnya begitu kotor dan tidak terawat sehingga dipenuhi enceng gondok nyaris di seluruh permukaan. Akibatnya banyak yang merasa tidak sadar bahwa Waduk Ria Rio telah berbenah dan bersolek menjadi waduk yang cantik.
Waduk Ria Rio diresmikan pada 26 September 2013. Dilengkapi dengan wifi gratis dan pohon baobab yang teduh, serta tanaman eksklusif di seluruh tamannya, Waduk Ria Rio berubah wujud menjadi tempat rekreasi warga Jakarta.
3. Terminal Manggarai

Terletak
tepat di depan Pasar Raya Manggarai, Terminal Manggarai dulunya menjadi
perhentian terakhir bagi beberapa trayek penting Metromini dan Kopaja. Namun
kemudian seiring berkembangnya sarana transportasi CommuterLine dan
Transjakarta, minat menggunakan bus kecil semakin rendah sehingga semakin lama
waktu ngetem bagi pengemudi di terminal ini, menambah keruwetan terminal yang
pada dasarnya memang sudah kurang perawatan.
Selain
itu, pengguna TransJakarta maupun Commuterline telah lama berharap agar
Terminal dan Stasiun Manggarai disatukan karena selama ini untuk mengakses kedua
sarana tersebut, pejalan kaki harus berpacu dengan maut menyeberangi underpass
yang tergenang kala banjir, dan rawan kejahatan kala malam.
Kini,
mulai September 2013, Terminal Manggarai sedang bersolek menjadi sebuah
terminal cantik dengan gaya kolonial, namun layanan tetap modern dan canggih.
Halte buswaynya akan terhubung dengan Stasiun Manggarai dengan sebuah skywalk
yang memudahkan pejalan kaki berpindah moda transportas ke Commuterline.
4. Cengkeran Drain

Setelah
bertahun-tahun tidak dirawat, Cengkareng Drain kembali dikeruk hingga bersih .
Proyek kerjasama antara Ditjen SDA dengan International Bank of Reconstruction
and Development (IBRD) itu akan menelan biaya Rp 209 miliar dan diharapkan
selesai dalam waktu dua tahun. Project yang merupakan bagian dari JEDI menelan
dana untuk mengeruk sepanjang 7,8 kilometer.
Sebelumnya, Cengkareng Drain dipenuhi sampah dan endapan sehingga dikhawatirkan warga di sekitar terkena dampak banjir yang lebih berat. Dengan normalisasi ini, diharapkan debit air Cengkareng Drain bisa meningkat dari 300 meter kubik menjadi 500 meter kubik per detik dan meminimalisir banjir di daerah Cengkareng dan Sunter.
Sebelumnya, Cengkareng Drain dipenuhi sampah dan endapan sehingga dikhawatirkan warga di sekitar terkena dampak banjir yang lebih berat. Dengan normalisasi ini, diharapkan debit air Cengkareng Drain bisa meningkat dari 300 meter kubik menjadi 500 meter kubik per detik dan meminimalisir banjir di daerah Cengkareng dan Sunter.
5. Kali Pakin

Bertahun-tahun Kali Pakin menjadi bagian akhir dari penyumbatan parah di sistem saluran Jakarta akibat sampah dan limbah. Padahal fungsi Kali Pakin sangat vital dalam menyalurkan air dari Kali Krukut ke Waduk Pluit. Saat pengerukannya, timbul bau tidak sedap sebagai tanda sedimen dan sampah sudah terlalu lama tidak pernah dikeruk. Ketahuan bahwa Kali ini tidak pernah disentuh perawatan.
Kini Kali Pakin telah mengalir lancar tanpa ada lagi sumbatan sampah, sehingga masyarakat di sekitarnya tidak lagi was-was tiap kali hujan dengan durasi panjang. Karena kini air telah dengan lancar mengalir ke Waduk Pluit.
6. Kampung Deret Petogangan

Kampung
Deret Petogogan menuai pujian karena mampu menghasilkan hunian bersama yang
dilengkapi taman dan tempat bermain di tengahnya. Warga yang dibiayai dengan
program Kampung Deret mampu berkolaborasi menghasilkan hunian dan perkampungan
yang lebih baik dibanding sebelumnya yang berupa kumpulan rumah yang kurang
layak dihuni.
Tidak
hanya memberikan bantuan yang memanjakan, warga diminta turut serta memperbaiki
nasibnya sendiri dengan berpartisipasi menciptakan Kampung Deret yang layak
huni, sekaligus menciptakan ciri khas setiap kampung.
7. Kampung Deret Tanah Tinggi

Kampung
Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta dulu awalnya adalah salah satu contoh
buruknya penataan kota. Rumah-rumah kecil dari bahan mudah terbakar dengan
kondisi tidak layak huni dibangun berdempetan. Akibatnya saat kemarau, api
dengan mudah menghanguskan seluruh pemukiman. Pemadam kebakaran juga sulit
mencapai lokasi ini.
Melalui
program Kampung Deret, warga Tanah Tinggi bisa menikmati bantuan rekondisi
rumah mereka jadi jauh lebih layak. Rumah diberi jarak dan dibangun bertingkat
dengan bahan semen sehingga potensi kebakaran massal bisa ditekan. Luas lantai
bertambah signifikan sehingga sekeluarga lengkap bisa menikmati luas rumah yang
layak dengan fasilitas yang mendukung, antara lain WC dan dapur yang bersih dan
penerangan memadai.
8. Halte Trans Jakarta Fatahillah

Halte
Transjakarta baru ini dibangun untuk memperkuat kesan kolonial Kota Tua,
Jakarta. Dengan arsitektur ala Art Deco, ia tampak menyatu dengan bangunan
cagar budaya di sekitarnya. Halte Fatahillah akan melayani rute TransJakarta
XII Pluit-Priok.
9. Truk Sampah Baru

Sejak
11 Desember 2013, Jakarta mendapat 92 truk sampah baru hasil e-budgeting untuk
menggantikan truk sampah yang telah berusia hingga 30 tahun. 92 truk sampah
tersebut yaitu 33 truk tipe R besar senilai Rp 910 juta, 20 truk tipe R kecil
senilai Rp 542 juta, 24arm roll kecil senilai Rp 526 juta, dan 15 arm roll
besar senilai Rp 930 juta.
Diharapkan
dengan nyaris 100 truk sampah baru, warga bisa menikmati manajemen sampah yang
lebih baik dan banjir Jakarta bisa semakin ringan.
Update:
Karena tahun ini anggaran 200 truk sampah ditolak, Jakarta malah mengundang
simpati para pengusaha untuk menyumbangkan 51 truk sampah. Jadi totalnya ada
143 Gan! Dari awalnya terzalimi malah dapat berkah truk baru gratisan. Wow!!
10. Akun twitter Posko DPU DKI Jakarta

Dulu
sulit sekali mencari info mengenai proyek perbaikan dan pemeliharaan di DKI
Jakarta. Seluruh pekerjaan tertutup tanpa bisa diakses oleh masyarakat. Namun
kini Dinas Pekerjaan Umum membuka pintu informasi mengenai berbagai kegiatan
dan kebijakan di bidang pekerjaan umum kepada seluruh masyarakat. Di social
media, instansi ini aktif memberikan update melalui akun twitter: @poskodpudki.
Sekarang
informasi ini bisa diakses dengan mudah, bahkan siapapun bisa memberi masukan
dan kiritik sudut mana dari Jakarta yang belum tersentuh pemeliharaan atau bila
ada pekerjaan yang tidak diselesaikan dengan profesional. Posko DPU DKI juga
memberi informasi akurat dan resmi mengenai banjir dan ketinggian air di
beberapa titik sungai dan pintu air di sekitar Jakarta.
Akun
twitter ini sangat aktif dan cepat melayani keluhan warga. Silahkan dicoba.
Simak Video Perubahan Kota Jakarta selengkapnya >>>>
Kemudian
pada tahun 2014, Jokowi atau Joko Widodo maju sebagai kandidat Calon Presiden
Indonesia yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan bersama Jusuf Kalla sebagai
Calon Wakil Presiden dalam Pilpres 2014.
Ada 10 alasan yang ditulis
oleh seorang pengguna di opini kompasiana mengapa Jokowi patut dicapreskan di
2014 demi “Indonesia Baru”
- Dilihat dari rekam jejak dan sepak terjangnya dalam hal kesehatan, pendidikan, perlindungan warga negara, perekonomian rakyat, dll, Jokowi adalah seorang pemimpin yang Konstitusionalis. Artinya beliau taat, mengerti, dan melaksanakan amanah UUD 1945 dan Pancasila (yang adalah hukum tertinggi dan fondasi Republik ini). Beliau mampu memimpin bangsa ini kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila
- Beliau tidak mempunyai hutang dan beban apapun kepada siapapun, baik itu beban moral, politik, bisnis, uang, hutang budi, dlsbg, kecuali kepada Rakyat yang dipimpinnya
- Beliau menganut sistem “Principled Leadership”. Artinya beliau memimpin berdasarkan prinsip, tidak bisa dinego, disuap, dipengaruhi, diancam, dlsbg. Bahkan bawahannya yang tidak mengikuti prinsip prinsip beliau akan dijatuhkan sangsi, ditinggal, dipindahkan, atau bahkan dipecat
- Beliau adalah seorang pemimpin yang bersih alias bebas dari segala bentuk KKN. Ini disebabkan oleh poin #3. Tidak pernah ada satu kasus korupsi apapun yang menyeret atau mengarah kepadanya. Malah sebaliknya, para bawahannya yang terlibat KKN langsung dipecat
- Beliau adalah pemimpin yang tegas dan berani mengambil segala resiko, asalkan keputusan dan solusinya sejalan dengan prinsip prinsip beliau (seperti dalam poin #3)
- Beliau adalah pemimpin yang visioner dan “Results-Oriented”. Artinya beliau selalu memimpin dengan fokus pandangan dan tujuan ke depan, selalu mempunyai target pembangunan, dan senantiasa mengawal dan memastikan targetnya terrealisasi
- Beliau adalah pekerja lapangan dan “Problem-Solver”. Alasan utama, beliau mengerti bahwa masalah selalu ada di lapangan bukan di kantor. Oleh sebab itu beliau sering terjun ke lapangan untuk mendengarkan langsung keluh-kesah warga, baru kemudian beliau memetakan masalah. Setelah tahu masalahnya, solusi dan anggaran langsung dirumuskan dan diputuskan. Alasan kedua, beliau sering kembali ke lapangan untuk mem-follow-up, mengecek dan mengawal progressnya
- Kalau beliau terpilih sebagai RI-1, semua jajaran mentri dalam kabinet Jokowi bisa dipastikan orang orang yang bersih, professional, dan ahli dalam bidangnya masing-masing (tidak seperti kabinet sekarang: hasil transaksi politik dan bagi-bagi “kue kekuasaan” antar Parpol). Artinya, 1 Jokowi menjadi puluhan “Jokowi”. Juga, semua jajaran Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, dll, se Indonesia akan “diluruskan”. Mengutip kata kata pak Basuki, Wagub DKI sekarang, kalau kepala “lurus”, semua bawahannya bisa “diluruskan”. Satu lagi, Jakarta juga akan semakin maju kalau Jokowi presiden karena Pempus dan Pemprov dan para mentri bersangkutan akan bermitra dan saling mendukung dalam membangun ibukota
- Yang tidak kalah pentingnya, semua jajaran Polri (yang berada langsung dibawah komando Presiden) bisa dipastikan akan “dibersihkan” dari oknum oknum Jendral kotor dan korup. Seperti dalam poin #8, kalau pimpinan Polri bersih, semua anggota corpsnya mudah “dibersihkan”. Kalau Polri bersih, semua bentuk KKN di negri ini bisa “dibabat habis”
- Yang juga tidak kalah pentingnya, APBN akan “diselamatkan”, tidak bocor, “ditransparansikan”, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran seluruh Rakyat Indonesia
10 poin diatas menunjukkan
bahwa kaliber seorang Jokowi adalah kaliber seorang presiden, setara dengan
kaliber Soekarno atau Obama. Jokowi layak disebut “Little
Soekarno” atau “Little Obama” karena postur tubuhnya yang kurus tapi gesit.
Kata-Kata Bijak dan Unik
dari Jokowi Selama Memimpin
- Badan saya tinggal ini. Sekarang berat badan saya tinggal 53 kilo, udah kurus, habis karena bekerja terus. Saya memang bekerja, dan bekerjanya di lapangan terus, karena sudah terbiasa begitu. Kalau nanti jadi yang bisa disuruh lebih kerja keras lagi itu si Ahok, berat badannya masih bisa diturunkan.
- Saya pekerja, bukan politisi. Saya hanya berkerja dan bekerja. Saya tidak peduli penilaian orang, mau jelek, mau gagal, mau berhasil, yang penting saya bekerja.
- Saya ini orang miskin, anak tukang kayu. Masa kecil saya, kami tinggal di bantaran kali. Tiga kali orangtua saya berpindah-pindah, mengontrak, karena tidak punya rumah. Waktu di bantaran kali itu juga, rumah kami digusur pemerintah Solo, dan tidak diganti rugi. Itu semua memengaruhi saya.
- Pemimpin yang lahir dalam keluarga kaya raya, dengan orang miskin tentu beda. Omongan boleh dibuat-buat, tetapi gestur tubuh dan mimiknya tidak bisa berbohong.
- Saya tidak mau memuji diri sendiri, tidak baik.
- Jangan pengabdian, terlalu tinggi. Kalau yang tinggi-tinggi, pengabdian, untuk politisi saja, sedangkan saya orang kerja. Terlalu tinggi pengabdian buat saya
- Amanah itu saya terima dengan senang hati dan dengan penuh tanggung jawab.
- Luwih becik rengeng-rengeng dodol dawet, tinimbang numpak mercy mbrebes mili.
- Ruang Kota dibangun dengan Bahasa Kemanusiaan, Bahasa Kerja dan Bahasa Kejujuran.
- Ini semua rasa terima kasih saya terhadapap bangsa saya, Bangsa Indonesia.
- Kerjakan dengan bahasa cinta, kerna itu yang diinginkan setiap orang terhadap dirinya, cinta akan membawa pertanggungjawaban, masyarakat akan disiplin sendiri jika ia sudah mengenal bagaimana ia mencintai dirinya, lingkungan dan Tuhan
- Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang, yang penting kerja, kerja dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan.
- Merah Putih ada harapan berkibar kembali dengan rasa hormat dan bermartabat sebagai bangsa.
- Itu semua karena saya pernah jadi korban gusuran.
Penghargaan
dan Prestasi yang telah diraih
Penghargaan Personal :
- 10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo
- Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award
- Bung Hatta Anticorruption Award (2010)
- Charta Politica Award (2011)
- Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)
Kota Solo di Masa Kepemimpinan Jokowi:
- Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
- Piala dan Piagam Citra Bhakti Abdi Negara dari Presiden Republik Indonesia (2009), untuk kinerja kota dalam penyediaan sarana Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan
- Piala Citra Bidang Pelayanan Prima Tingkat Nasional oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (2009)
- Penghargaan dari Departemen Keuangan berupa dana hibah sebesar 19,2 miliar untuk pelaksanaan pengelolaan keuangan yang baik (2009)
- Penghargaan Unicef untuk Program Perlindungan Anak (2006)
- Indonesia Tourism Award 2009 dalam Kategori Indonesia Best Destination dariDepartemen Kebudayaan dan Pariwisata RIbekerjasama dengan majalah SWA.
- Penghargaan Kota Solo sebagai inkubator bisnis dan teknologi (2010) dari Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI)
- Grand Award Layanan Publik Bidang Pendidikan (2009)
- 5 kali Anugerah Wahana Tata Nugraha (2006-2011) - Penghargaan Tata Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Umum
- Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari DepKes (2009)
- Kota Terfavorit Wisatawan 2010 dalam Indonesia Tourism Award 2010 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
- Pemerintah Kota Solo meraih penghargaan kota/kabupaten pengembang UMKM terbaik versi Universitas Negeri Sebelas Maret alias UNS SME's Awards 2012
- Penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai salah satu kota terbaik penyelenggara program pengembangan mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) 2011.
- Penghargaan Langit Biru 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kategori Kota dengan kualitas udara terbersih
- Penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam bidang Pelopor Inovasi Pelayanan Prima (2010).
Gubernur
baru DKI Jakarta Joko Widodo memiliki kisah masa kecil yang unik. Jokowi kecil
sempat merasakan pahitnya kehidupan saat rumahnya tergusur. Masa kecil Jokowi
diwarnai canda dan tawa, dengan sesekali diselingi tangisan. Rumah petak
sekaligus tempat usaha kayu ayahnya di daerah Cinderejo Lor, digusur dan
dijadikan pusat jasa travel. Sang bunda menuturkan bahwa Jokowi kecil adalah
sosok pendiam, namun pandai bergaul. Banyak yang mengenal Jokowi sebagai orang
yang selalu mengalah, untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut diwarisi
Jokowi dari kedua orangtuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan
bertanggung jawab.
Tentang
Persahabatan dengan Abraham Samad
Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abaraham Samad mengaku siap mendampingi
Jokowi sebagai cawapres 2014. Hal
itu disampaikan Samad dalam satu kesempatan, “Jadi begini, bahwa perjuangan
dalam memberantas korupsi itu di mana saja. Baik sebagai presiden, wakil
presiden, maupun ketua KPK. Karena itu, visi dan misi saya adalah memberantas
korupsi. Namun demikian, kalau memang ada wacana menjadikan saya sebagai
cawapresnya, maka menurut saya itu adalah takdir dari Allah SWT,” kata
Pada
sisi lain, Samad juga pernah bertemu Jokowi di ruang tunggu VIP Bandara
Adisucipto, Yogyakarta, Sabtu pekan lalu. Meski dia mengaku tak sengaja bertemu
Gubernur DKI Jakarta tersebut. “Saya
dari UGM habis kuliah umum. Tidak sengaja bertemu. Tuhan yang mempertemukan
saya dengan Pak Jokowi,” kata Abraham.
Sementara
pegiat anti korupsi dari Jaringan Warga untuk Reformasi (Jawara) Banten, Dahnil
Anzar sebelumnya yakin, pertemuan Jokowi dan Samad itu bukan kebetulan. Baginya,
pertemuan itu kian meneguhkan wacana dan rumor Samad akan digandeng Jokowi.
Dahnil menyayangkan hal tersebut. Karena semakin intens Samad cawe-cawe dalam
wacana Pilpres dan politik praktis, akan mengganggu perspektif publik terhadap
KPK. “Kasihan
pimpinan KPK dan unsur KPK yang lain yang berusaha melepaskan diri dari image
politisasi kasus korupsi, bisa dirusak dengan laku Samad yang agak politis,”
imbuh dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten ini.
Sampai
Mei 2014 lalu Joko Widodo, masih merahasiakan siapa yang dipilihnya sebagai
pendamping untuk bertarung dalam Pemilu Presiden 2014. Akan tetapi, ada dua
nama yang disebut-sebut kandidat kuat menjadi bakal cawapres Jokowi, yaitu
Jusuf Kalla dan Abraham Samad. Kedua nama ini pula yang dipuji Jokowi seusai
makan siang bersama sejumlah duta besar negara sahabat, di Menteng, Jakarta
Pusat, "Pak JK sangat baik, Pak Samad juga sangat baik. Sangat baik
semuanya," kata Jokowi.
Apakah
satu dari dua nama itu yang dipilihnya? Lagi-lagi, Jokowi tak mau menyebutkan
seperti apa figur calon pendampingnya. Sementara
itu, mengenai tim sukses, Jokowi mengatakan, itu akan dibentuk setelah adanya
kepastian barisan koalisi yang ada di gerbong PDI Perjuangan. Hingga saat ini,
ada dua partai yang memastikan berkoalisi dengan PDI-P, yaitu Partai Nasdem dan
Partai Kebangkitan Bangsa. "Timses
sampai sekarang belum terbentuk karena dibentuk menunggu partai lain yang akan
masuk. Jadi, ini masih ketema-ketemu, ketema-ketemu," katanya.
Sebelumnya, ia mengatakan, PDI-P masih membuka peluang bagi partai lain yang ingin berkoalisi. Ia menyebutkan, ada sejumlah partai yang tengah menjalin komunikasi. Namun, ia tidak menyebutkannya karena masih dalam tahap penjajakan. "Masih ada kemungkinan (tambahan dalam koalisi). Tapi, belum bisa disampaikan karena masih ada yang ketemu dengan saya, Ibu Mega, Puan, dan Pak Tjahjo. Semuanya kan tidak bisa selesai sehari dua hari," ujar Jokowi.
Namun
hingga akhirnya pengumuman, ternyata jokowi memilih JK menjadi partnernya dalam
bertarung di Pilpres 2014. Padahal banyak kalangan yang menilai duet Jokowi dan
Abraham Samad adalah duet yang sangat cocok dan ideal.
Peluang Jokowi-Prabowo Menurut pandangan Ki Kusumo
Perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) kian hangat menjadi perbincangan publik. Demikian halnya dengan konsultan spiritual yang juga seorang produser, Ki Kusumo. Pria yang belakangan juga sering diminta menjadi aktor ini punya 'penerawangan' khusus terhadap dua kandidat presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) ini, Jokowi dan Prabowo sama-sama punya peluang yang besar. Apalagi, keduanya sama-sama berpihak pada rakyat. "Bukankah mereka sepakat bahwa rakyat nomor satu dan kekuasaan adalah nomor berikutnya?,” kata Ki Kusumo saat dihubungi wartawan, Senin (16/6).
Ki Kusumo pun yakin bahwa pendukung Jokowi mendambakan figur tegas dan memiliki konsep luar biasa seperti Prabowo. Sebaliknya, pendukung Prabowo juga merindukan sosok merakyat yang menguasai teknis dan aplikasi di lapangan seperti yang ada pada diri Jokowi.
Karenanya, sebagai bagian rakyat Indonesia, Ki Kusumo masih berharap Jokowi dan Prabowo bisa bersatu. "Kalau bisa duduk bareng dan rembukan, apalagi bersatu, mereka berdua akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Dan tentunya Indonesia bisa menjadi pemimpin Asia," pungkas Ki Kusumo.
Ki Kusumo bersama ormasnya KPMP hingga kini belum mau menentukan sikap dukungan pada salah satu pasangan Capres dan Cawapres. Padahal, jutaan anggota KPMP yang tersebar di 33 propinsi sudah menunggu instruksi dari sang Ketua Umum KPMP tersebut. Apakah alasannya?
“Hingga hari ini KPMP masih memilih netral, karena dua Capres yang sekarang bertarung, baik Joko Widodo (Jokowi) atau Prabowo sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan,” urainya
Misteri 21 Juni: Soekarno Meninggal, Jokowi Lahir
Apa yang menarik dari 21 Juni? 21 Juni memiliki relasi kuat pada dua sosok tokoh populer namun beda zaman. 21 Juni 1970 adalah tanggal yang menyedihkan bagi bangsa Indonesia. Karena pada tanggal itu, seorang putra terbaik bangsa telah memejamkan mata untuk selamanya. Dia adalah Soekarno Putra Sang Fajar si Penyambung Lidah Rakyat.
Bukan hanya Indonesia yang kagum dengan sepak terjangnya melainkan juga dunia. Pidatonya yang berjudul “ Indonesia Menggugat “ telah membuka mata dunia, tentang siapa dirinya. Pidatonya yang keras dan berapi-api menjadi ciri khasnya yang sulit untuk disamakan.
Pada tanggal yang sama, di Desa Srambatan, Surakarta tahun 1961. Lahir pula seorang anak laki-laki dari pasangan suami istri Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Bayi mungil itu diberi nama Joko Widodo. Tak ada yang menyangka, orang deso itu, yang sering disapa Jokowi kini menjadi orang nomor 1 di Jakarta.
Apakah ada hubungan antara Soekarno dengan Joko Widodo? Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati, menyebut Jokowi memiliki “getaran” Soekarno. Megawati menyampaikan penilaian tersebut usai Jokowi membacakan naskah Dedication of Life Soekarnodalam Rakernas PDIP di Econvention, Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 6 September 2013.
“Saya merasakan ada getaran-getaran Soekarno dari Pak Jokowi di sini,” kata anak Soekarno ini.
Kesamaan
Sifat Soekarno dan Jokowi
Jika
dikaitkan dengan fenomena keilmuan Astrologi, secara kebetulan mempunyai Zodiak
yang sama, Gemini. Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni sedangkan Jokowi 21 Juni.
Bukan itu saja, shio mereka juga sama. Soekarno lahir tahun 1901 dan Jokowi
1961 keduanya bershio Kerbau.
Gemini
adalah simbol kecerdasan, memiliki banyak akal. Komunikasi dan bahasa sangat
penting bagi mereka. Mereka memiliki kemampuan berkembang dan belajar yang
tinggi. Umumnya para Gemini tidak stabil, reaksi terhadap situasi ditentukan
oleh mood mereka. Bagi Gemini, keragaman adalah penyedap kehidupan. Mereka
menikmati hasil yang mereka capai lewat kerja keras mereka sendiri.
Gemini tidak menyukai rutinitas. Pengetahuan, pikiran yang cepat dan kepandaian jelas terlihat pada zodiak ini. Mereka mudah berubah-ubah. Simbol ini memiliki pesona alami dan energi karisma yang menarik semua zodiak. Mereka memiliki banyak ide yang dapat membuat kita tertarik, namun mereka cenderung cepat bosan jika mereka berada di sekitar orang yang tidak dapat mengikuti jalan pikiran mereka, dana cepat berpindah ke suatu tempat dimana orang di sekitarnya dapat mengikuti jalan pikiran mereka. Mereka biasa menikmati hidup mereka dan jarang melihat kembali kebelakang.
Gemini dikenal dengan spontanitasnya dan kemampuan mereka berbicara mengenai segala hal. Mereka energik dan murah hati. Sikap plin plan mereka terkadang menyulitkan. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang mereka pikirkan dan apa yang akan mereka lakukan. Cobalah bertanya pertanyaan yang sama pada hari berikutnya, maka kamu akan mendapatkan jawaban yang berbeda setiap harinya. Terkadang hal ini dapat membuatmu putus asa, namun dapat juga mempesonamu.
Shio kerbau adalah salah satu dari ke-12 shio yang ada dalam penanggalan Tionghoa.
Orang yang bershio kerbau cenderung keras kepala, pekerja keras, jujur, dan agak pemarah. Kebanyakan orang bershio Kerbau selalu mengutamakan kesempurnaan dalam bekerja, dan mengharapkan orang lain juga berbuat hal yang sama. Hal ini yang menyebabkan orang lain sering berselisih paham dan tidak suka dengannya.
Gemini tidak menyukai rutinitas. Pengetahuan, pikiran yang cepat dan kepandaian jelas terlihat pada zodiak ini. Mereka mudah berubah-ubah. Simbol ini memiliki pesona alami dan energi karisma yang menarik semua zodiak. Mereka memiliki banyak ide yang dapat membuat kita tertarik, namun mereka cenderung cepat bosan jika mereka berada di sekitar orang yang tidak dapat mengikuti jalan pikiran mereka, dana cepat berpindah ke suatu tempat dimana orang di sekitarnya dapat mengikuti jalan pikiran mereka. Mereka biasa menikmati hidup mereka dan jarang melihat kembali kebelakang.
Gemini dikenal dengan spontanitasnya dan kemampuan mereka berbicara mengenai segala hal. Mereka energik dan murah hati. Sikap plin plan mereka terkadang menyulitkan. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang mereka pikirkan dan apa yang akan mereka lakukan. Cobalah bertanya pertanyaan yang sama pada hari berikutnya, maka kamu akan mendapatkan jawaban yang berbeda setiap harinya. Terkadang hal ini dapat membuatmu putus asa, namun dapat juga mempesonamu.
Shio kerbau adalah salah satu dari ke-12 shio yang ada dalam penanggalan Tionghoa.
Orang yang bershio kerbau cenderung keras kepala, pekerja keras, jujur, dan agak pemarah. Kebanyakan orang bershio Kerbau selalu mengutamakan kesempurnaan dalam bekerja, dan mengharapkan orang lain juga berbuat hal yang sama. Hal ini yang menyebabkan orang lain sering berselisih paham dan tidak suka dengannya.
Orang Gemini yang bershio Kerbau mempunyai karakter mulia hatinya dan suka menolong. Soekarno dan Jokowi memiliki kesaman yang begitu erat bila dilihat dari setiap tindakan mereka. Soekarno begitu merakyat, begitu juga Jokowi. Yang membedakan hanya cara berpidatonya, Soekarno berapi-api, Jokowi lemah lembut. Tetapi, bila kita berbicara ketegasan, keduanya mempunyai ketegasan yang sama. Tegas pada hal yang benar dan berpihak pada rakyat. Bisa jadi, Jokowi adalah titisan Soekarno yang sesuai dengan jaman kekinianya. Tak perlu banyak bicara yang penting adalah tindakan.
Misteri Angka 7
Pencapresan
Joko Widodo (Jokowi) oleh PDIP disambut hangat oleh pendukungnya. Di tengah
ingar bingar penghitungan suara Pemilu 2014, Jokowi pun mengundang misteri.
Salah satunya misteri angka 7.
Misteri
angka 7 menjadi bumbu manis pada pencapresan Jokowi yang digadang-gadang
menandai simbol kemenangan wong Solo tersebut.
Sihol
Manullang, Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) meyakini angka 7
tersebut bukan semata-mata angka biasa yang tidak berarti apa-apa atau sebatas
angka. Tetapi ada makna di balik angka tersebut.
“Angka
7 tentu jadi sebuah tanda bahwa Jokowi siap menjadi Presiden RI ke-7,” katanya
di sela-sela jumpa pers di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis
(17/4/2014).
Misteri
angka 7 juga berkaitan erat dengan lokasi di mana Jokowi kini tinggal di Jl.
Suropati No 7 Jakarta Pusat. Selain itu, peresmian PDI P atas usungan
pencapresan Jokowi pada 14 Maret lalu merupakan angka yang jika dibagi dua
menghasilkan angka 7.
“Entah
kebetulan atau tidak, te tapi sosok Jokowi memang erat dengan angka 7. Ini
mungkin sebuah tanda yang benar-benar membawa Jokowi ke kursi Presiden,”
ujarnya.
Selain
nomor rumah dinas Jokowi dan tanggal pencapresan yang berkaitan dengan angka 7.
Usia Jokowi yang 52 tahun juga terkait dengan angka 7. Jika ditambah
angka 5 dan angka 2 menghasilkan angka 7. Sebagaimana diketahui Jokowi
dilahirkan pada 21 Juni 1961.
Tak
hanya itu jika kita tilik karier Jokowi sebagai Walikota Solo, Jokowi menjabat
sebagai Walikota selama dua periode. Namun pada periode kedua dia tidak
menuntaskan satu kurun periode. Tercatat pada periode kedua Jokowi hanya
menjalani 2 tahun kepemimpinannya sebagai Wali Kota Solo.
Bila
diurai lagi, Jokowi menjabat Wali Kota selama lima tahun (periode I) dan dua
tahun (periode II). Jika angka ini dijumlah maka menghasilkan angka 7.
Ramalan
Anak Indiogo Tentang Kemenagan Jokowi
Sebuah
tayangan ramalan anak indigo terhadap calon presiden Indonesia di YouTube
membetot perhatian. Video berjudul: "Jokowi Presiden 2014 - Ramalan
Komunitas Anak Indigo 2005" hingga Rabu, 18 Juni 2014 telah ditonton
ratusam ribu orang. Video
itu diambil dari acara Bukan Empat Mata yang dipandu Tukul Arwana di Trans7 tahun
2005 silam. Tayangan tersebut menampilkan hasil penerawangan komunitas anak
indigo tentang sosok pemimpin Indonesia.
Menariknya,
video yang diduga direkam pada 2005 tersebut menyebutkan pemimpin masa depan
Indonesia adalah sosok pemimpin yang sederhana. "Mudah-mudahan
sekitar enam atau tujuh tahun dari tahun 2005 (gambar menunjuk tanggal 17 April
2005) orang itu sudah mulai kelihatan," begitu ramalan komunitas indigo.
Seperti
diketahui, anak indigo adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan anak
yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan
bahkan supranatural. Dalam bahasa inggris dia disebut indigo
chlidren. Mereka memiliki kemampuan untuk meramal masa depan.
Video
tersebut diunggah ke YouTube pada 7 Oktober 2013 oleh Valerian Libert Wangge dan
sudah ditonton sebanyak 280.250 kali. Hasil penerawangan komunitas anak indigo
ini pun dikait-kaitkan dengan kemunculan Jokowi pada 2012. Jokowi
memang mulai dikenal luas oleh publik pada 2012. Pada tahun itu ia masih
menjabat Wali Kota Surakarta dan mengikuti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pada
bulan September 2012, nama Jokowi meroket ke permukaan saat terpilih menjadi
Gubernur DKI mengalahkan calon incumbent Fauzi Bowo.
Banyak
yang menilai ramalan dari komunitas anak indigo ini semakin menemui kenyataan.
Saat
ditanya kru stasiun televisi, "Ada apa dengan Indonesia di masa depan?"
Komunitas anak indigo lalu menjelaskan sembari menunjukkan gambar yang
merupakan hasil penerawangannya. "Ini gambar tentang buku bertumpuk dengan
bendera, bukunya terbuka terus ada tulisan, menceritakan bahwa sudah tercatat
secara alam bahwa negeri kita digambarkan melalui bendera."Negeri
kita Indonesia akan mengalami bencana, namun alam berbaik hati mendidik seorang
calon pemimpin yang munculnya dari sebuah kesederhanaan (gambar rumah yang
sederhana). Alam akan membuat dia mencapai kedudukan (gambar kursi presiden)
ini dengan cara yang mengejutkan."
Seperti
diketahui, Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi
Notomiharjo. Ayahnya adalah perajin mebel dan berasal dari Karanganyar,
sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di Boyolali. Pendidikannya
diawali dengan masuk SD Negeri 111 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk
kalangan menengah ke bawah. Jokowi tinggal di pinggir Kali Anyir, Solo.
Dengan
kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi
kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan. Saat
anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki.
Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji
di umur 12 tahun. Penggusuran rumah yang didiaminya sebanyak tiga kali di
masa kecil memengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah
menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.
Setelah
lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta. Ketika
ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal
sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta. Ia lalu masuk
Fakultas Kehutanan UGM. Setelah lulus kuliah, Jokowi menjadi pengusaha mebel. Namanya
mulai dikenal saat ia maju sebagai calon Walikota Solo pada tahun 2005.
Berkat kerja keras dan pembuktian bahwa Solo bisa menjadi kota yang bersih dan
bebas korupsi, Jokowi terpilih untuk kedua kalinya dengan dukungan suara 90
persen lebih.
Pada
tahun 2012, dia dicalonkan PDI P sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada tanggal 20
September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012, dan
kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin
yang "baru" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari
lima puluh tahun.
Kini,
dia maju sebagai calon presiden yang diusung PDI P, Nasdem, PKB, Hanura dan
PKPI. Pesaingnya, Prabowo Subianto, datang dari kelas menengah atas. Ayah
Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, dikenal berasal dari keluarga berkecukupan.
Hanya Jokowi yang datang dari keluarga sederhana dan pas-pasan. Inikah
tanda-tanda kemenangan Jokowi seperti ramalan anak indigo?
Tonton Video Selengkapnya >>>
Tagged as: Tokoh
GET UPDATES
Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email
BACA JUGA