SOP PEMERIKSAAN FISIK KEPALA

Posted by Ngurah Jaya Antara on 0



I.                   Persiapan
1.      Persiapan Pasien
a.       Memberi salam
b.      Memperkenalkan diri
c.       Menjelaskan maksud dan tujuan serta meminta ijin pada pasien untuk bersedia diperiksa
d.      Memberi pasien posisi yang nyaman
2.      Persiapan Lingkungan
1.      Menutup sampiran dan menjaga privasi pasien

II.                Tahap Pelaksanaan

PEMERIKSAAN RAMBUT DAN KULIT KEPALA
1.      Jelaskan pada pasien pentingnya pemeriksaan yang akan dilakukan
2.      Posisi pasien sebaiknya duduk, kepala tegak lurus dan diam agar seluruh rambut dapat diperiksa dengan mudah dan rambut palsu dilepas
3.    Tanyakan pada pasien apakah rambutnya mudah rontok, adanya perubahan warna, gangguan pertumbuhan rambut, penggunaan shampo atau produk lain perawatan rambut, alat pengeriting dan menjalani kemoterapi.
4.  Lakukan inspeksi rambut : penyebaran, ketebalan, tekstur dan lubrikasi. Rambut biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak dan liat.
5.      Lakukan palpasi dengan menggunakan sarung tangan, sisihkan rambut untuk melihat karakteristik kulit kepala.
6.      Perhatikan lesi, luka , erupsi dan pustular pada kulit kepala dan folikel rambut.
7.   Perhatikan adanya kutu kepala (yang tubuhnya kecil berwarna putih keabuan), kutu kepiting berkaki merah dan telur kutu (seperti partikel oval ketombe).
8.      Lakukan penarikan ringan pada rambut, kerontokan rambut dapat terjadi akibat penyakit kulit kepala, gangguan fungsi tubuh seperti demam, pemberian anastesi atau menerima pengobatan kemoterapi, dll.

 PEMERIKSAAN TULANG KEPALA
1.      Jelaskan pada pasien pentingnya pemeriksaan yang akan dilakukan
2.      Posisi pasien sebaiknya duduk, kepala tegak lurus dan diam
3.      Bila memakai wig atau rambut palsu harus dilepas
4.    Lakukan pengamatan: ukuran, bentuk dan posisi kepala terhadap tubuh, Normal kepala tegak lurus dan digaris tengah tubuh. Tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan frontal dibagian anterior dan oksipital dibagian posterior
5.     Lakukan palpasi kepala apakah ada nodul, tumor dengan cara merotasikan ujung jari kebawah dari garis tengah kulit kepala dengan lembut dan kemudian kesisi samping kepala.. Kulit kepala diatas tulang normalnya halus dan elastis
6.   Pada neonatus palpasi ringan fontanel anterior dan posterior, ukuran, bentuk dan tekstur. Fontanel normal datar dan berbatas jelas. Fontanel posterior tertutup pada umur 2 bulan dan fontanel anterior tertutup pada usia 12-18 bulan. Adanya deformitas tulang kepala dapat disebabkan trauma, kepala besar (makromegali) dapat disebabkan kelebihan hormon pertumbuhan. Pada bayi kepala besar dapat disebabkan kelainan Kongenital, hidrosepalus.


PEMERIKSAAN KONJUNGTIVA MATA
1.      Posisi pasien duduk sama tinggi dengan pemeriksa atau tidur telentang dengan posisi kepala lurus kedepan
2.      Letakkan ujung ibu jari tangan kanan pemeriksa pada palpebra inferior kiri dan letakan jari- jari lainnya sedemikian rupa pada pipi kiri pasien
3.      Tekan dan tariklah ujung ibu jari kearah inferior
4.      Evaluasi warna konjungtiva, Normal warna konjungtiva kemerahan, bila warna kepucatan kemungkinan menderita anemia.


III.              Evaluasi
 Evaluasi keadaan dan kondisi pasien setelah dilakukan pemeriksaan
IV.              Dokumentasi
 Mencatat hasil yang didapat dan membandingkannya dengan standar normal

Share this to

Facebook Google+ Twitter Digg

Tagged as: ,

GET UPDATES

Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email

Tentang Penulis

Ngurah Jaya Antara

BACA JUGA

Comments
0 Comments

0 comments:

TIPS KESEHATAN TERBARU

ARTIKEL KEPERAWATAN

TUTORIAL BLOGGER

VIEWER

MEMBER

© 2011-2014 Ngurah Jaya Antara. All rights reserved. Theme by Bloggertheme9
Blogger templates. Powered by Blogger.
back to top