KOMUNIKASI KEPERAWATAN - KOMUNIKASI MASSA

Posted by Ngurah Jaya Antara on 0



BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi massa tidak dapat dipungkiri telah banyak membantu umat manusia untuk mengatasi berbagai hambatan dalam berkomunikasi. Khalayak dapat mengetahui apa yang terjadi di seluruh dunia jauh lebih cepat, bahkan sering kali khalayak lebih dahulu mengetahui apa yang terjadi jauh di luar negeri daripada di dalam negeri. Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik).
Media massa merupakan salah satu alat dalam proses komunikasi massa, karena media massa mampu menjangkau khalayak yang lebih luas dan relatif lebih banyak, heterogen, anonim, pesannya bersifat abstrak dan terpencar. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi massa sering dipahami sebagai perangkat-perangkat yang diorganisir untuk berkomunikasi secara terbuka dan pada situasi yang berjarak kepada khalayak luas dalam waktu yang relatif singkat (McQuail, 2000:17). Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal (Bungin, 2006:7).
Media massa pada awalnya dikenal dengan istilah pers yang berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harafiah pers berarti cetak, dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara tercetak (print publications). Dalam perkembangannya pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam arti luas adalah meliputi segala penerbitan, termasuk media massa elektronika, radio siaran dan televisi siaran, sedangkan pers dalam arti sempit hanya terbatas pada media massa cetak, yakni surat kabar, majalah dan bulletin kantor berita (Onong 2002:145).

1.2              Rumusan Masalah
1.2.1        Bagaimana pengertian komunikasi massa ?
1.2.2        Bagaimana ciri-ciri serta unsur-unsur komunikasi massa ?
1.2.3        Apa faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa?
1.2.4        Bagaimana efek komunikasi massa terhadap individu ?
1.2.5        Bagaimana peran dan fungsi komunikasi massa ?
1.3              Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian komunikasi massa
1.3.2        Untuk mengetahui ciri-ciri serta unsur-unsur komunikasi massa
1.3.3        Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa
1.3.4        Untuk mengetahui efek komunikasi massa terhadap individu
1.3.5        Untuk mengetahui peran dan fungsi komunikasi massa
















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran. Dalam menyampaikan informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam dengan jumlah banyak dengan menggunakan media yang meliputi : surat kabar, radio, televisi, film, dan lain-lain. Di bawah ini beberaa pengertian tentang komunikasi massa sebagai berikut.
1.    Menurut Bittner (1980:10) :
Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. ( ini mengundang banyak pertanyaan : apakah komunikasi massa itu pesan atu proses? Apa yang membedakan komunikasi massa daripada komunikasi interpersonal atau komunikasi medio?)

2.    Menurut Gerbner (1967):
Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas di miliki orang dalam masyrakat industri.

3.    Menurut Maletzke (1963):
Komunikasi massa kita artikan setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.

Komunikasi masa di bedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa di alamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar supaya komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat.
Bentuk baru komunikasi dapat di bedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relative besar, heterogen, dan anonym; pesan di sampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak,bersifat sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.

2.2  Ciri-Ciri Komunikasi Massa
Ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) adalah sebagai berikut.
1.    Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis.
2.    Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
3.    Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
4.    Mempunyai publik yang secara tersebar.

Pesan-pesan media tidak dapat dilakukan secara langsung artinya jika kita berkomunikasi melalui surat kabar, maka komunike kita tadi harus diformat sebagai berita atau artikel, kemudian dicetak, didistribusikan, baru kemudian sampai ke audien. Antara kita dan audien tidak bisa berkomunikasi secara langsung, sebagaimana dalam komunikasi tatap muka. Istilah yang sering digunakan adalah interposed. Konsekuensinya adalah, karakteristik yang kedua, tidak terjadi interaksi antara komunikator dengan audien. Komunikasi berlangsung satu arah, dari komunikator ke audien, dan hubungan antara keduanya impersonal.
Karakteristik pokok ketiga adalah pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka, artinya pesan-pesan dalam komunikasi massa bisa dan boleh dibaca, didengar, dan ditonton oleh semua orang. Karakteristik keempat adalah adanya intervensi pengaturan secara institusional antara si pengirim dengan si penerima. Dalam berkomunikasi melalui media massa, ada aturan, norma, dan nilai-nilai yang harus dipatuhi. Beberapa aturan perilaku normatif ada dalam kode etik, yang dibuat oleh organisasi-organisasi jurnalis atau media.

2.3  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Khalayak Pada Komunikasi Massa
1.    Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Tradition)

Teori pengaruh komunikasi massa dalam perkembangannya telah mengalami perubahan yang kelihatan berliku-liku dalam abad ini. Dari awalnya, para peneliti percaya pada teori pengaruh komunikasi “peluru ajaib” (bullet theory) Individu-individu dipercaya sebagai dipengaruhi langsung dan secara besar oleh pesan media, karena media dianggap berkuasa dalam membentuk opini publik. Menurut model ini, jika Anda melihat iklan Close Up maka setelah menonton iklan Close Up maka Anda seharusnya mencoba Close Up saat menggosok gigi.
Kemudian pada tahun 50-an, ketika aliran hipotesis dua langkah (two step flow) menjadi populer, media pengaruh dianggap sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh yang minimal. Misalnya iklan Close Up dipercaya tidak akan secara langsung mempengaruhi banyak orang-orang untuk mencobanya. Kemudian dalam 1960-an, berkembang wacana baru yang mendukung minimalnya pengaruh media massa, yaitu bahwa pengaruh media massa juga ditengahi oleh variabel lain. Suatu kekuatan dari iklan Close Up secara komersil atau tidak untuk mampu mempengaruhi khalayak agar mengkonsumsinya, tergantung pada variabel lain. Sehingga pada saat itu pengaruh media dianggap terbatas (limited-effects model).
Sekarang setelah riset di tahun 1970-an dan 1980-an, banyak ilmuwan komunikasi sudah kembali ke powerful-effects model, di mana media dianggap memiliki pengaruh yang kuat, terutama media televisi.Ahli komunikasi massa yang sangat mendukung keberadaan teori mengenai pengaruh kuat yang ditimbulkan oleh media massa adalah Noelle-Neumann melalui pandangannya mengenai gelombang kebisuan.
2.    Uses, Gratifications and Depedency

Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan serimg diguankan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah uses and gratifications. Pendekatan uses and gratifications menekankan riset komunikasi massa pada konsumen pesan atau komunikasi dan tidak begitu memperhatikan mengenai pesannya. Kajian yang dilakukan dalam ranah uses and gratifications mencoba untuk menjawab pertanyan : “Mengapa orang menggunakan media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (McQuail, 2002 : 388). Di sini sikap dasarnya diringkas sebagai berikut :
Studi pengaruh yang klasik pada mulanya mempunyai anggapan bahwa konsumen media, bukannya pesan media, sebagai titik awal kajian dalam komunikasi massa. Dalam kajian ini yang diteliti adalah perilaku komunikasi khalayak dalam relasinya dengan pengalaman langsungnya dengan media massa. Khalayak diasumsikan sebagai bagian dari khalayak yang aktif dalam memanfaatkan muatan media, bukannya secara pasif saat mengkonsumsi media massa. (Rubin dalam Littlejohn, 1996 : 345)
Disini khalayak diasumsikan sebagai aktif dan diarahkan oleh tujuan. Anggota khalayak dianggap memiliki tanggung jawab sendiri dalam mengadakan pemilihan terhadap media massa untuk mengetahui kebutuhannya, memenuhi kebutuhannya dan bagaimana cara memenuhinya. Media massa dianggap sebagai hanya sebagai salah satu cara memenuhi kebutuhan individu dan individu boleh memenuhi kebutuhan mereka melalui media massa atau dengan suatu cara lain. Riset yang dilakukan dengan pendekatan ini pertama kali dilakukan pada tahun 1940-an oleh Paul Lazarfeld yang meneliti alasan masyarakat terhadap acara radio berupa opera sabun dan kuis serta alasan mereka membaca berita di surat kabar (McQuail, 2002: 387). Kebanyakan perempuan yang mendengarkan opera sabun di radio beralasan bahwa dengan mendengarkan opera sabun mereka dapat memperoleh gambaran ibu rumah tangga dan istri yang ideal atau dengan mendengarkan opera sabun mereka merasa dapat melepas segala emosi yang mereka miliki. Sedangkan para pembaca surat kabar beralasan bahwa dengan membeca surat kabar mereka selain mendapat informasi yang berguna, mereka juga mendapatkan rasa aman, saling berbagai informasi dan rutinitas keseharian (McQuail, 2002: 387).
Riset yang lebih mutakhir dilakukan oleh Dennis McQuail dan kawan-kawan dan mereka menemukan empat tipologi motivasi khalayak yang terangkum dalam skema media – persons interactions sebagai berikut:
·         Diversion, yaitu melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi.
·         Personal relationships, yaitu persahabatan; kegunaan sosial.
·         Personal identity, yaitu referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai.
·         Surveillance (bentuk-bentuk pencarian informasi) (McQuail, 2002: 388).

Seperti yang telah kita diskusikan di atas, uses and gratifications merupakan suatu gagasan menarik, tetapi pendekatan ini tidak mampu melakukan eksplorasi terhadap berbagai hal secara lebih mendalam.

3.    Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)

Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory(teori pengharapan nilai).
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media –kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.

4.    Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media. Lalu apa yang sebenarnya melandasi ketergantungan khalayak terhadap media massa ?
Ada dua jawaban mengenai hal ini. Pertama, khalayak akan menjadi lebih tergantung terhadap media yang telah memenuhi berbagai kebutuhan khalayak bersangkutan dibanding pada media yang menyediakan hanya beberapa kebutuhan saja. Jika misalnya, Anda mengikuti perkembangan persaingan antara Manchester United, Arsenal dan Chelsea secara serius, Anda mungkin akan menjadi tergantung pada tayangan langsung Liga Inggris di TV 7. Sedangkan orang lain yang lebih tertarik Liga Spanyol dan tidak tertarik akan Liga Inggris mungkin akan tidak mengetahui bahwa situs TV 7 berkaitan Liga Inggris telah di up date, atau tidak melihat pemberitaan Liga Inggris di Harian Kompas.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
2.4  Efek-Efek Komunikasi
1.         Efek Ekonomi : Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.
2.         Efek Sosial : Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh, misalnya kehadiran televisi dapat meningkatkan status dari pemiliknya.
3.         Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari : Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke kantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.
4.         Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman : Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan menghilangkan perassan tidak nyaman, misalnya untuk menhilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.
5.         Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu  : Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perassan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.
6.         Efek Kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi.
7.         Efek Proposional Kognitif : Efek proposional kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek proposional kognitif.
8.         Efek Afektif : Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekadar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah setelah menerima pesan dari media massa.
2.5  Peran dan Fungsi Komunikasi Massa
Sifat melengkapi dengan lebih detail, dikemukakan oleh McQuail (1987), ia melihat fungsi komunikasi massa dalam dua kategoris yaitu, Fungsi komunikasi massa untuk masyarakat dan fungsi komunikasi massa untuk individu.
a)    Fungsi Komunikasi Massa Untuk masyarakat
McQuail menyatakan bahwa fungsi komunikasi massa untuk masyarakat meliputi:
1.         Informasi:
·      Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.
·      Menunjukkan hubungan kekuasaan.
·      Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
2.         Korelasi:
·      Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
·      Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
·      Melakukan sosialisasi.
·      Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan.
·      Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif.
3.         Kesinambungan:
·      Mengepresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.
·      Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
4.         Hiburan:
·      Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
·      Meredakan ketegangan sosial.


5.         Mobilisasi:
·      Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.

b)   Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu
Sedangkan fungsi komunikasi massa untuk individu meliputi:
1.         Informasi:
·           Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
·           Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
·           Memuaskan rasa ingin tahu dan minat minum.
·           Belajar, pendidikan diri sendiri.
·           Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2.         Identitas pribadi:
·           Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
·           Menemukan model perilaku.
·           Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
·           Meningkatkan pemahamna tentang diri-sendiri.
3.         Integrasi dan interaksi sosial:
·           Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial.
·           Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
·           Menemukan bahan percakapan dan interkasi sosial.
·           Memperoleh teman selain dari manusia.
·           Membantu menjalankan peran sosial.
·           Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak –keluiarga, teman, dan masyarakat.

4.         Hiburan:
·           Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
·           Bersantai.
·           Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
·           Mengisi waktu. Penyaluran emosi.
·           Membangkitkan gairah seks.















BAB III
PENUTUP
3.1              Simpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Ciri-ciri dari komunikasi massa adalah bersifat tidak langsung, terbuka, satu arah dan mempunyai publik yang tersebar. Komunikasi massa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi khalayak, antara lain : teori pengaruh tradisi (The Effect Tradition) ; Uses, Gratifications and Depedency ;Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory); Teori Ketergantungan (Dependency Theory). Efek-efek yang muncul pada komunikasi massa adalah : Efek Ekonomi, Efek Sosial , Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari, Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman, Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu, Efek Kognitif, Efek Proposional Kognitif, dan Efek Afektif. Peran dan fungsi dari komunikasi massa dibagi menjadi 2 yaitu, a) Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu (Informasi, Identitas pribadi, Integrasi dan interaksi sosial, Hiburan) dan b) Fungsi Komunikasi Massa Untuk masyarakat (Informasi, Korelasi, Kesinambungan, Hiburan, Mobilisasi)







Pertanyaan dan jawaban:
A.    Pilihan Ganda
1.      Komunikasi massa berasal dari istilah.....(E)
a.       Bahasa Yunani                                               d.    Bahasa Sansekerta
b.      Bahasa Belanda                                             e.    Bahasa Inggris
c.       Bahasa Latin
2.      Apa yang dimaksud komunikasi massa menurut Bittner (1980:10)? (A)
a.       Pesan yang di komunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
b.      Produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu.
c.       Setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran.
d.      Komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated.
e.       Komunikasi yang dilakukan oleh sebagian orang untuk menyampaikan berita atau pesan kepada khalayak.
3.      Komunikasi bersifat satu arah artinya.....(B)
a.       Harus melalui media teknis.
b.      Tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
c.       Ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
d.      Mempunyai publik yang secara tersebar.
e.       Adanya interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
4.      Komunikasi bersifat terbuka artinya.....(C)
a.       Harus melalui media teknis.
b.      Tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
c.       Ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
d.      Mempunyai publik yang secara tersebar.
e.       Adanya interaksi antara peserta-peserta komunikasi.

5.      Apa yang dimaksud dengan Personal relationships dalam tipologi motivasi khalayak? (D)
a.       Melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi.
b.      Referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai.
c.       Bentuk-bentuk pencarian informasi
d.      Persahabatan; kegunaan sosial.
e.       Pengendalian diri
6.      Apa yang dimaksud dengan Personal identity dalam tipologi motivasi khalayak? (B)
a.       Melepaskan diri dari rutinitas dan masalah; sarana pelepasan emosi.
b.      Referensi diri; eksplorasi realitas; penguatan nilai.
c.       Bentuk-bentuk pencarian informasi
d.      Persahabatan; kegunaan sosial.
e.       Pengendalian diri
7.      Efek komunikasi yang berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa adalah.....(A)
a.       Efek Sosial                                                      d.    Efek Kognitif
b.      Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu          e.    Efek Afektif
c.       Efek Proposional Kognitif
8.      Efek komunikasi yang berkaitan dengan bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat.....(C)
a.       Efek Sosial                                                      d.    Efek Kognitif
b.      Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu          e.    Efek Afektif
c.       Efek Proposional Kognitif
9.      Contoh Hiburan dalam fungsi komunikasi massa untuk masyarakat adalah....(D)
a.       Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.
b.      Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan
c.       Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
d.      Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi
e.       Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan.
10.  Contoh identitas pribadi dalam fungsi komunikasi massa untuk individu adalah...(A)
a.       Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
b.      Membantu menjalankan peran sosial.
c.       Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
d.      Bersantai
e.       Menemukan bahan percakapan dan interkasi sosial.

B.     Essay
1.      Jelaskan yang dimaksud dengan komunikasi massa!
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated.
2.      Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri komunikasi massa!
a.       Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis.
b.      Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi.
c.       Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim.
d.      Mempunyai publik yang secara tersebar
3.      Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa!
a.       Teori Pengaruh Tradisi (The Effect Tradition)
b.      Uses, Gratifications and Depedency
c.       Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
d.      Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
4.      Apa efek komunikasi massa terhadap individu? Sebutkan minimal 4 efek!
a.       Efek Ekonomi
b.      Efek Sosial
c.       Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari
d.      Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
5.      Sebutkan fungsi komunikasi massa!
~        Fungsi Komunikasi Massa untuk Masyarakat
a.       Informasi
b.      Korelasi
c.       Kesinambungan
d.      Hiburan
e.       Mobilisasi

~        Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu
a.       Informasi
b.      Identitas pribadi
c.       Integrasi dan interaksi sosial
d.      Hiburan

Share this to

Facebook Google+ Twitter Digg

GET UPDATES

Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email

Tentang Penulis

Ngurah Jaya Antara

BACA JUGA

Comments
0 Comments

0 comments:

TIPS KESEHATAN TERBARU

ARTIKEL KEPERAWATAN

TUTORIAL BLOGGER

VIEWER

MEMBER

© 2011-2014 Ngurah Jaya Antara. All rights reserved. Theme by Bloggertheme9
Blogger templates. Powered by Blogger.
back to top