SOP PEMBERIAN OBAT SUPOSITORIA MELALUI REKTAL
Posted by Ngurah Jaya Antara
on
0
1. Definisi
Pemberian obat suppositoria adalah
cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum dalam
bentuk suppositoria.
2. Tujuan Pemberian
a. Untuk memperoleh efek obat lokal maupun sistemik
b. Untuk melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan
3. Persiapan alat
a. Kartu obat
b. Supositoria rectal
c. Jeli pelumas
d. Sarung tangan
e. Tissue
4. Prosedur kerja
a. Cek kembali order pengobatan, mengenai jenis pengobatan, waktu, jumlah dan dosis
b. Siapkan klien
(1) Identifikasikan klien dengan tepat dan tanyakan namanya
(2) Jaga privasi, dan mintalah klien untuk berkemih terlebih dahulu
(3) Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan pinggul supinasi eksternal
(4) Tutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya pada area perineal saja.
c. Pakai sarung tangan
d. Buka supositoria dari kemasannya dan beri pelumas pada ujung bulatnya dengan jelly. Beri pelumas sarung tangan pada jari telunjuk dari tangan dominan anda.
e. Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut dan untuk merelakkan sfingter ani
f. Regangkan bokong klien dengan tangan non dominan, dengan jari telunjuk masukkan supositoria ke dalam anus, melalui sfingter ani dan mengenai dinding rectal 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada bayi dan anak – anak
g. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal klien
h. Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5 menit
i. Bila supositoria mengandung laksatif atau pelunak feses, letakkan tombol pemanggil dalam jangkauan klien sehingga ia dapat mencari bantuan untuk mengambil pispot atau ke kamar mandi
j. Lepaskan sarung tangan, buang ditempat semestinya
k. Cuci tangan
l. Kaji respon klien
m. Dokumentasikan semua tindakan
2. Tujuan Pemberian
a. Untuk memperoleh efek obat lokal maupun sistemik
b. Untuk melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan
3. Persiapan alat
a. Kartu obat
b. Supositoria rectal
c. Jeli pelumas
d. Sarung tangan
e. Tissue
4. Prosedur kerja
a. Cek kembali order pengobatan, mengenai jenis pengobatan, waktu, jumlah dan dosis
b. Siapkan klien
(1) Identifikasikan klien dengan tepat dan tanyakan namanya
(2) Jaga privasi, dan mintalah klien untuk berkemih terlebih dahulu
(3) Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan pinggul supinasi eksternal
(4) Tutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya pada area perineal saja.
c. Pakai sarung tangan
d. Buka supositoria dari kemasannya dan beri pelumas pada ujung bulatnya dengan jelly. Beri pelumas sarung tangan pada jari telunjuk dari tangan dominan anda.
e. Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut dan untuk merelakkan sfingter ani
f. Regangkan bokong klien dengan tangan non dominan, dengan jari telunjuk masukkan supositoria ke dalam anus, melalui sfingter ani dan mengenai dinding rectal 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada bayi dan anak – anak
g. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal klien
h. Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5 menit
i. Bila supositoria mengandung laksatif atau pelunak feses, letakkan tombol pemanggil dalam jangkauan klien sehingga ia dapat mencari bantuan untuk mengambil pispot atau ke kamar mandi
j. Lepaskan sarung tangan, buang ditempat semestinya
k. Cuci tangan
l. Kaji respon klien
m. Dokumentasikan semua tindakan
Berdasarkan
Penggunaan :
1.
Suppositoria rektal.
Suppositoria
rektal untuk dewasa berbentuk lonjong pada satu atau kedua ujungnya dan
biasanya berbobot lebih kurang 2 g.
2.
Suppositoria vaginal.
Umumnya
berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot lebih kurang 5 g, dibuat dari zat
pembawa yang larut dalam air atau yang dapat bercampur dalam air, seperti
polietilen glikol atau gelatin tergliserinasi. Ukuran berkisar, panjang 1,25 –
1,5 inchi dan diameter 5/8 inchi. Biasanya digunakan untuk lokal dengan efek
sebagai antiseptik, kontrasepsi, anastetik lokal, dan pengobatan penyakit
infeksi seperti trichomonal, bakteri dan monilial.
Absorpsi
sediaan vaginal terjadi secara pasif melalui mukosa. Proses absorpsi
dipengaruhi oleh fisiologi, pH, dan kelarutan dan kontanta partisi obat.
Permukaan vagina dilapisi oleh lapisan film air (aqueous film) yang
volume, pH dan komposisinya dipengaruhi oleh umur, siklus menstruasi, dan
lokasi. pH vagina meningkat secara gradien yaitu pH 4 untuk anterior formix dan
pH 5 di dekat cervix. Pada umumnya ovula digunakan untuk efek lokal. Tapi
beberapa penelitian menunjukkan ada beberapa obat yang dapat berdifusi melalui
mukosa dan masuk dalam peredaran darah. Sebagai contoh, kadar propanolol dalam
plasma untuk sediaan ovula lebih besar dibandingkan dengan rute oral pada dosis
yang sama.
Berdasarkan
basisnya :
a.
Suppositoria Lemak Coklat
Suppositoria dengan bahan dasar lemak
coklat dapat dibuat dengan mencampur bahan obat yang dihaluskan ke dalam minyak
padat pada suhu kamar dan massa yang dihasilkan dibuat dalam bentuk sesuai,
atau dibuat dengan minyak dalam keadaan lebur dan membiarkan suspensi yang
dihasilkan menjadi dingin di dalam cetakan. Sejumlah zat pengeras yang sesuai
dapat ditambahkan untuk mencegah kecenderungan beberapa obat, (seperti
kloralhidrat dan fenol) melunakkan bahan dasar. Yang penting, suppositoria
meleleh pada suhu tubuh.
Perkiraan
bobot suppositoria yang dibuat dengan lemak coklat, dijelaskan dibawah ini.
Suppositoria yang dibuat dari bahan dasar lain, bobotnya lebih berat dari pada
bobot yang disebutkan dibawah ini.
Suppositoria
dengan bahan lemak coklat harus disimpan dalam wadah tertutup baik, sebaiknya
pada suhu dibawah 30 derajat (suhu kamar terkendali).
b.
Pengganti Lemak Coklat
Suppositoria
dengan bahan dasar jenis lemak, dapat dibuat dari berbagai minyak nabati,
seperti minyak kelapa atau minyak kelapa sawit yang dimodifikasi dengan
esterifikasi, hidrogenasi, dan fraksionasi hingga diperoleh berbagai komposisi
dan suhu lebur (misalnya minyak nabati terhidrogenasi dan lemak padat). Produk
ini dapat dirancang sedemikian hingga dapat mengurangi terjadinya ketengikan.
Selain itu sifat yang diinginkan seperti interval yang sempit antara suhu
melebur dan suhu memadat dan jarak lebur juga dapat dirancang umtuk penyesuaian
berbagai formulasi dan keadaan iklim.
c.
Suppositoria Gelatin Tergliserinasi
Bahan
obat dapat dicampur ke dalam bahan dasar gelatin tergliserinasi, dengan
menambahkan sejumlah tertentu kepada bahan pembawa yang terdiri dari lebih
kurang 70 bagian gliserin, 20 bagian gelatin dan 10 bagian air. Suppositoria
ini harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada suhu dibawah 35
derajat.
d.
Suppositoria dengan Bahan Dasar Polietilen Glikol
Beberapa
kombinasi polietilen glikol mempunyai suhu lebur lebih tinggi dari suhu badan
telah digunakan sebagi bahan dasar suppositoria. Karena pelepasan dari bahan
dasar lebih ditentukan oleh disolusi dari pada pelelehan, maka massalah dalam
pembuatan dan penyimpanan jauh lebih sedikit dibanding massalah yang disebabkan
oleh jenis pembawa yang melebur. Tetapi polietilen glikol dengan kadar tinggi
dapat memperpanjang waktu disolusi sehingga menghambat pelepasan. Pada etiket
suppositoria polietilen glikol harus tertera petunjuk “basahi dengan air
sebelum digunakan”, meskipun dapat disimpan tanpa pendinginan, suppositoria ini
harus dikemas dalam wadah tertutup rapat.
e.
Suppositoria dengan Bahan Dasar Surfaktan
Beberapa
surfaktan nonionik dengan sifat kimia mendekati polietilen glikol dapat
digunakan sebagai bahan pembawa suppositoria. Contoh surfaktan ini adalah ester
asam lemak polioksietilen sorbitan dan polioksietilen stearat. Surfaktan ini
dapat digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan pembawa suppositoria
lain untuk memperoleh rentang suhu lebur yang lebar dan konsistensi. Salah satu
keuntungan utama pembawa ini adalah dapat terdispersi dalam air. Tetapi harus
hati-hati dalam penggunaan surfaktan, karena dapat meningkatkan kecepatan
absorpsi obat atau dapat berinteraksi dengan molekul obat yang menyebabkan
penurunan aktivitas terapetik.
f.
Suppositoria Kempa atau Suppositoria Sisipan
Suppositoria
vaginal dapat dibuat dengan cara mengempa massa serbuk menjadi bentuk yang
sesuai. Dapat juga dengan cara pengkapsulan dalam gelatin lunak.
GET UPDATES
Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email
Tentang Penulis
Ngurah Jaya Antara
BACA JUGA