SOSIOLOGI - Lembaga Kemasyarakatan dan Lapisan Masyarakat
Posted by Ngurah Jaya Antara
on
0
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun dalam
kehidupannya harus berkelompok atau bermasyarakat.Manusia tidak dapat berdiri
sendiri tapi juga tergantung pada orang lain. Manusia tanpa manusia lainnya
pasti akan mati.Dalam hubungannya dengan manusia lain manusia berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya dengan orang lain, karena manusia mempunyai naluri
untuk selalu hidup dengan orang lain (gregariausness).
Manusia menurut kodratnya dilahirkan untuk menjadi bagian
dari suatu kebulatan masyarakat. Dengan demikian manusia itu merupakan bagian
dari suatu lembaga sosial.Perhatikanlah kehidupan sehari-hari. Hampir semua
kegiatan manusia dilakukan ada kaitannya dengan orang lain dan dalam kehidupan
bersama dengan manusia lainnya.
Landasan
dari adanya hasrat untuk selalu berada dalam kesatuan dengan orang lain adalah
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan yang mendasar atau
kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial maupun kebutuhan intergratif. Oleh karena
manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam, dan cara-cara yang dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan itupun bermacam-macam pula, maka manusia menentukan
bentuk kehidupan sosial tertentu ditempat ia hidup dengan sebaik-baiknya.
Manusia
sejak dilahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu
masyarakat dan Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Untuk
dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut di
atas, manusia menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya. Lembaga
kemasyarakatan atau lembaga sosial didalam kehidupan manusia, merupakan
himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara
lain menyangkut kaitan timbal balik yang saling mempengaruhi.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan Lembaga Kemasyarakatan dan Lapisan Masyarakat?
2.
Bagaimanakah
pengelompokan Lembaga kemasyarakatan dan Lapisan Masyarakat?
3.
Bagaimanakah
proses-proses pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan?
4.
Bagaimanakah
Sistem Pengendalian Sosial dalam Lembaga Kemasyarakatan?
5.
Bagaimanakah
ciri-ciri umum Lembaga Kemasyarakatan?
6.
Bagaimanakah
Kriteria Pembentukan Lapisan Masyarakat?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Lembaga Kemasyarakatan dan Lapisan
Masyarakat.
2.
Untuk
mengetahui pengelompokan Lembaga kemasyarakatan dan Lapisan Masyarakat.
3.
Untuk
mengetahui proses-proses pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan.
4.
Untuk
mengetahui Sistem Pengendalian Sosial dalam Lembaga Kemasyarakatan.
5.
Untuk
mengetahui ciri-ciri umum Lembaga Kemasyarakatan.
6.
Untuk
mengetahui kriteria pembentukan lapisan masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
A.
Lembaga Kemasyarakatan
Lembaga
kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar
pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat. Wujud yang kongkrit
lembaga kemasyarakatan tersebut adalah asosiasi (Asosiation). Ada beberapa ahli yang memberikan
pengertian mengenai lembaga masyarakat, diantaranya:
Ø Robert Maclver dan Charles H. Page
mengartikan lembaga sosial adalah sebagai tatacara atau prosedur yang telah
buat untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam kelompok
kemasyarakatan yang dinamakan asosiasi.
Ø Leopold Von Wiese dan Howard Becker
mendefenisikan lembaga kemasyarakatan melihat dari segi fungsinya mereka
mengatakan bahwa proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok,yang berfungsi
untuk memelihara hubungan tersebut serta pola-polanya sesuai dengan kepentingan
manusia dan kelompok.
Ø Summer yang melihat dari segi
kebudayaan Summer mengatakan lembaga kemasyaratan dari segi kebudayaan adalah
lembaga kemasyarakatan sebagai perbuatan,cita-cita,sikap,dan pelengkap
kebudayaan bersifat kekal dan serta bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan defenisi yang telah disebutkan oleh
sosiolog-sosiolog diatas maka dapat kita simpulkan bahwa lembaga kemasyarakatan
adalah himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan
pokok didalam kehidupan masyarakat.wujud yang konkret dari lembaga
kemasyarakatan yaitu asosiasi (association).
B.
Lapisan
Masyarakat
Lapisan masyarakat atau lapisan sosial (stratifikasi sosial) berasal
dari kata strata atau stratum yang berarti lapisan. Pitirim A. Soroki memberi definisi lapisan
masyarakat sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas
yang tersusun secara bertingkat.
2.2
Pengelompokan
A.
Lembaga
Kemasyarakatan
Menurut Gillin, lembaga-lembaga
kemasyarakatan tadi dapat di klasifikasi sebagai berikut :
1. Crescive institutions
dan enacted institutions merupakan
klasifikasi dari sudut perkembangannya. Crescive
institutions yang juga disebut lembaga-lembaga paling primer merupakan
lembaga-lembaga yang secara tak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.
Contohnya adalah hak milik, perkawinan, agama, dan seterusnya.
2. Dari
sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat, timbul klasifikasi atas basic institutions dan subsidiary institutions. Basic institutions dianggap sebagai
lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk mmeelihara dan mempertahankan
tata tertib dalam masyarakat. Dalam masyarakat Indonesia, misalnya keluarga,
sekolah-sekolah, negara, dan lainnya dianggap sebagai basic institutions yang pokok. Sebaliknya adalah subsidiary institution yang dianggap
kurang penting seperti misalnya kegiatan-kegiatan untuk rekreasi.
3. Dari
sudut penerimaan masyarakat dapat dibedakan approved
atau social sanctioned institutions
dengan unsanctioned institutions. Approved atau social sanctioned institution merupakan lembaga-lembaga yang
diterima masyarakat seperti misalnya sekolah, perusahaan dagang, dan lain-lain.
Sebaliknya adalah unsanctioned
institution yang ditolak oleh masyarakat, walau masyarakat kadang-kadang
tidak berhasil memberantasnya. Misalnya kelompok penjahat, pemeras, pencoleng,
dan sebagainya.
4. Pembedaan
antara general institution dengan restricted institution timbul apabila
klasifikasi tersebut didasarkan pada faktor penyebarannya. Misalnya agama
merupakan suatu general institution,
karena dikenal oleh hampir semua masyarakat dunia. Sementara itu, agama Islam,
Protestan, Katolik, Budha, dan lain-lainnya merupakan restricted institution karena dianut oleh masyarakat-masyarakat
tertentu di dunia ini.
5. Berdasarkan
fungsinya, terdapat pembedaan antara operative
institutiondan regulative
institution. Operative institution berfungsi sebagai lembaga yang
menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
lembaga yang bersangkutan, seperti misalnya lembaga industrialisasi. Regulative institution, bertujuan untuk
mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak
lembaga itu sendiri. Suatu contoh adalah lembaga-lembaga hukum seperti
kejaksaan, pengadilan, dan sebagainya.
B. Lapisan
Masyarakat
a.
Klasifikasi
Lapisan Masyarakat Berdasarkan Proses Terjadinya
1. Lapisan yang terjadi secara sengaja.
Lapisan terbentuk karena adanya sistem pembagian kekuasaan, organisasi, dan
cendrung bersifat memaksa. Lapisan masyarakat seperti ini umumnya dikarena
perbedaan tingkat kekuasaan.
-
Contohnya
organisasi sosial, politik, perusahaan besar dengan kata lain
organisasi ini terbentuk karena adanya organisasi formal. Dalam suatu bidang
pemerintah misalnya, seorang pemimpin memiliki kedudukan yang istimewa, turun
sedikit kepada kaki tangannya yang memiliki posisi yang istimewa jika
dibandingkan dengan masyarakat biasanya.
2.
Lapisan yang terjadi secara tidak sengaja. Lapisan ini terbentuk secara otomatis, biasanya lapisan ini dikategorikan menurut waktu dan tempat.
-
Misalnya kelompok-kelompok yang berusia lanjut disebut
sebagai golongan tua sementara orang-orang yang masih muda disebut golongan
muda. Pada lapisan ini tidak ada terjadinya pemaksaan oleh masyarakat,semuanya
terjadi secara alami.
b.
Klasifikasi
Lapisan Masyarakat Berdasarkan Sifatnya
1. Lapisan masyarakat yang bersifat terbuka, setiap orang
diberi kesempatan untuk dapat naik maupun turun kebawah lapisan. Sistem seperti
ini diterapkan di Indonesia setiap rakyat diberi kesempatan untuk mengembangkan
dirinya asal mampu bersaing dan dapat berkreasi baik melalui pemikiran mau
kreativitas yang bersifat inovatif. Dialah yang akan menentukan statusnya
didalam masyarakat. Dan status yang ia peroleh ini disebut dengan
“Achieve Status”.
2. Lapisan
masyarakat yang bersifat tertutup. Sifat tertutup maksudnya kedudukan atau posisi seorang
individu telah ditentukan sebelumnya. Biasanya sistem seperti ini masih berlaku
pada masyarakat realisme yang menganut paham bahwa seorang manusia telah
dilahirkan
dengan kondisi yang telah ditentukan. Jadi, seandainya ia lahir dari keluarga petani maka ia akan menjadi
seorang petani. Sistem ini masih banyak terdapat di India. Dalam sistem ini
lapisan masyarakat disebut dengan kasta. Dimana terdapat lima kasta utama yang
menggambarkan posisi kehidupan seseorang.
1. Kasta Brahma,yaitu golongan pendeta yang
memberikan rohani atau menjadi panutan untuk menunju jalan kebenenaran intinya
kasta ini yang mengatur urusan religi
2.
Kasta
Kstaria, yaitu
golongan bangsawan yang kaya,tentara dan prajurit kerajaan.
3.
Kasta
Waisya,yaitu
golongan pedagang dan petani-petani
4.
Kasta
sudra, yaitu
golongan rakyat jelata
5.
Paria, golongan yang tidak memiliki
kasta,pekerjaan mereka cendrung berprofesi sebagai budak,gelandangan, dan
peminta-peminta.
2.3 Lembaga di Masyarakat
A. Proses-Proses
Pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan
Ada empat pengertian mengenai masalah norma dimana yaitu
keempat tersebut sama, yaitu
memberikan pedoman bagi mayarakat tersebut dalam bertingkah laku dalam
masyarakat :
1.
Cara
(usage)
Cara
(usage) adalah menunjuk pada suatu perbuatan,dimana cara (usage) lebih menonjol
dalam hubungan antar individu dalam masyarakat,suatu penyimpangan yang
dilakukan terhadapnya tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat,tetapi hanya
celaan dari individu-individu yang di hubunginya.misalnya ketika seseorang
makan dengan cara masing-masing ketika bertemu,ada orang yang saat makan
mengeluarkan bunyi dan ada juga yang tidak berbunyi ketika seseorang maka orang
yang makan dengan mengeluarkan bunyi dianggap kurang sopan oleh invidu lain.
2.
Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan
(folkways) adalah perbuatan yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang
dalam bentuk yang sama.Kebiasaan (folkways) juga mempunyai kekuatan yang lebih
besar daripada cara.
3. Tata Kelakuan (mores)
Tata
kelakuan mores merupakan tata kelakuan yang dianggap sebagai cara untuk
berperilaku dan diterima norma-norma pengatur.
4. Adat Istiadat (customs)
Adat
istiadat (cutoms) tata kelakuan yang kekal serta kuat integritasnya dengan
pola-pola perilaku masyarakat,ada sanksi penderitaan bila melanggarnya.tata
kelakuan juga mencerminkan sifat-sifat yang hidup dalam dari kelompok manusia
yang dilaksanakan sebagai alat pengawas,secara sadar atau tidak sadar oleh
masyarakat tehadap anggota-anggotanya.
Proses yang terjadi dalam rangka
pembentukan lembaga kemasyarakatan yaitu,proses pelembagaan
(institutionalization) yaitu sustu proses yang lewati oleh norma kemasyarakatan
yang baru untuk menjadi salahsatu lembaga kemasyarakatan.Proses norma yang
(internalized) artinya proses pelembagaan kemasyarakatan tidak hanya berhenti
sampai pelembagaan saja,tetapi mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota
masyarakat.
B.
Sistem Pengedalian Sosial (Social
Control)
Pengendalian sosial terutama bertujuan untuk mncapai
keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat.Agar
anggota masyarakat taat terhadap norma yang berlaku,diciptakan sistem
pengendalian yang bersifat,positif atau negatif.
C.
Ciri-Ciri Umum Lembaga
Kemasyarakatan
Menurut Gillin dan Gillin,dalam karyanya yang berjudul
General Features of Social Institutions,mengatakan bahwa lembaga kemasyarakatan
mempunyai ciri-ciri umum yaitu sebagai berikut:
1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah
suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola yang terwujud melalui
aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan haasil-hasilnya
2. Suatu kekekalan tertentu merupakan
ciri semua lembaga kemasyarakatan
3. Lembaga kemasyrakatan satu atau
beberapa tujuan tertentu
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai
alat-alat pelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan
5. Lambang biasanya juga merupakan ciri
khas lembaga tersebut
6. Suatu lembaga kemasyarakatan
mempunyai suatu tradisi tertulis atau tidak tertulis
2.4 Lapisan Masyarakat
A. Kriteria Pembentukan Lapisan Masyarakat
1. Kekayaan: orang yang memiliki
kekayaan paling banyak akan ditempat kan sebagai lapisan paling atas atau orang
berpunya. Lapisan ini biasanya mendapatkan perlakuan yang lebih istimewa jika
dibanding dengan orang-orang yang memiliki perekonomian yang rendah.
2. Kekuasaan : sama sperti lapisan
orang nomor satu, seseorang yang memiliki kekuasaan yang teratas mempunyai
wewenang yang sangat besar,sehingga lapisan ini memiliki kesempatan yang besar
untuk menngatasi permasalahan sosial yang terjadi. Tetapi jika terjadi salah wewenang
maka tindakan kriminal memperbudakkan orang lain mungkin saja terjadi.
3. Kehormatan : pada posisi ini
kedudukan seseorang tidak dipandang dari sisi kekayaan atau kekuasaan yang
dimilikinya. Tapi posisi ini terbentuk karena adanya rasa hormat masyarakat
kepada seseorang yang telah berjasa. Biasanya lapisan seperti ini masih banyak
terjadi dimasyarakat pedesaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan
norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok
didalam kehidupan masyarakat.
2.
Menurut Gillin, lembaga-lembaga
kemasyarakatan tadi dapat di klasifikasi sebagai berikut : Crescive institutions
dan enacted institutions , Basic institutions dan subsidiary institutions, Basic institutions approved atau social
sanctioned institutions dengan unsanctioned
institution.
3.
Ada empat proses pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan yaitu : Cara
(usage), Kebiasaan
(folkways), Tata
Kelakuan (mores) dan Adat Istiadat (customs).
4.
Ciri-Ciri
Umum Lembaga Kemasyarakatan (menurut Gillin dan Gillin) yaitu sebagai berikut: Suatu
lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan
pola-pola yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan
haasil-hasilnya, Suatu kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga
kemasyarakatan, Lembaga kemasyrakatan satu atau beberapa tujuan tertentu, Lembaga
kemasyarakatan mempunyai alat-alat pelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan lembaga yang bersangkutan, Lambang biasanya juga merupakan ciri khas
lembaga tersebut dan Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi
tertulis atau tidak tertulis
5.
Kriteria Pembentukan Lapisan Masyarakat yaitu kehormatan, kekuasaan dan
kekayaan.
Tagged as: Keperawatan, PAPER
GET UPDATES
Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email
BACA JUGA