KEPERAWATAN KOMPLEMENTER - KONSEP PRANA

Posted by Ngurah Jaya Antara on 0



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 PENGGUNAAN PRANA
Penyembuhan dengan Prana tak hanya bisa menanggulangi penyakit fisik, tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual. Hal itu dikarenakan kualitas energi Prana  membentuk pribadi dan diri manusia. Energi Prana mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi seseorang dalam bertindak, mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan mempengaruhi kehidupan seseorang secara holistik.
Prinsip-prinsip dasat transfer energi merupakan konsep ilmiah, dapat diterapkan dalam kasus penyembuhan prana dimana energi prana yang digunakan untuk mempengaruhi reaksi dalam tubuh, dengan demikian menyembuhkan penyakit apapun yang ada dalam tubuh. Konsep dasar adalah bahwa ketika seseorang menderita penyakit, prana atau tingkat energi terpengaruh. Penyembuhan Prana membantu seseorang untuk memulihkan energi vitalnya dengan bekerja pada chakra prana pasien dan aura.
Penyembuhan Prana bekerja pada dua hukum dasar – hukum pemulihan diri dan hukum energi kehidupan. Hukum pemulihan diri menyatakan bahwa tubuh memiliki kekuatan atau kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri sedangkan hukum energi kehidupan menegaskan bahwa energi kehidupan atau prana dapat digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan. Proses penyembuhan prana menegaskan bahwa energi prana benar-benar dapat mempengaruhi reaksi kimia dalam tubuh untuk menyembuhkan penyakitnya.

1.2  PROSES PENYEMBUHAN MELALUI PRANA
Penyembuhan prana dapat digunakan untuk kondisi gangguan spiritual, psikologis dan fisik. Seperti dengan mengobati pasien melalui aura mereka. Pengobatan ini sangat non-invasif. Penyembuhan Prana disebut sebagai sumber terapi alternatif selain penggunaan obat.
Praktisi akan menggunakan tangan mereka untuk menyerap dan menyalurkan prana itu ke daerah-daerah di mana energi aura pasien yang sakit, menghilangkan energi buruk dan menggantinya dengan energi segar. Hasilnya sering langsung. Karena penyembuhan Prana bekerja pada “tubuh energi”, ia mampu mengambil gangguan potensial atau penyakit sebelum mereka terwujud dalam pasien. Setiap sesi pengobatan disesuaikan dengan kondisi dan kombinasi spesifik warna energi dan getaran yang digunakan untuk efek pengobatan atau penyembuhan.
Sementara penyembuhan prana dapat dilakukan secara mandiri atau digabungkan dengan pengobatan kedokteran modern. Jika Anda menderita masalah serius atau persisten, praktisi akan mendorong Anda untuk konsultasi dengan dokter serta melanjutkan pengobatan secara medis.

1.3 DAMPAK TERAPI PRANA
1.    Dampak Positif
·         Menyembuhkan gangguan fisik atau psikologis kronis dan akut
·         Dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang dan membantu untuk mencapai tujuan, dan makmur dalam pribadi maupun kehidupan professional
·         Membantu untuk menanamkan sejumlah spiritualitas dalam praktisi dari bentuk terapi
2.    Dampak Negative
Sampai saat ini, belum ditemukan adanya efek samping setelah seseorang di terapi dengan energi prana. Akan tetapi, penanganan menggunakan energi prana yang kurang tepat, mampu memicu gangguan penyakit ringan seperti telinga berdengung, muncul alergi dan beberapa anggota tubuh seperti jari kelingking tangan kesemutan. Oleh sebab itu, jika ingin mendapatkan pengobatan dengan energi prana pastikan praktisi yang didatangi merupakan praktisi yang telah bersertifikat nasional dan di keluarkan oleh asosiasi prana ternama, seperti dari Asosiasi Prana Indonesia. dan jika  ingin belajar penyembuhan dengan prana, pastikan untuk mencari seorang guru pembimbing yang kompeten dan telah berpengalaman.




















BAB II
KONSEP TEORI

2.1 PENGERTIAN PRANA
Prana adalah istilah sansekerta yang berarti energi vital atau daya hidup yang memberikan kehidupan bagi seluruh alam semesta termasuk kehidupan manusia. Prana adalah universal. Di China disebut Chi, di Jepang Ki, di Yunani Pneuma, di Polynesia Mana, dan dalam bahasa Ibrani disebut dengan Ruah yang kesemuanya mempunyai arti yang sama yaitu ‘Nafas Kehidupan’.
 Prana merupakan energi yang berorientasi terhadap makrosmos. Contoh dari energi-energi yang termasuk dalam kelompok ini adalah : Reiki, Ling Chi, Karuna, Seichim, Prana (Choa Kok Sui), Drisana, Neriya, Golden Triangle, Ra-Sheeba, dan lain-lain.

2.2 KONSEP DASAR PENYEMBUHAN PRANA
Dalam ilmu pengobatan kuno, terdapat lima tingkatan kemampuan penyembuhan:
1.    Tingkat Pertama
Tingkat ini disebut tuena. Penyembuh menggunakan tangannya untuk mengurut dan memijat. Hal ini disebut juga dengan acupressure. Ini merupakan kemampuan tingkat pertama.

2.    Tingkat Kedua
Pada tingkat ini, penyembuh menggunakan ramuan tumbuh-tumbuhan (herbal), kadang juga menggunakan ramuan yang berasal dari hewan serta mineral untuk menyembuhkan pasien.

3.    Tingkat Ketiga
Pada tingkat ini, penyembuh menggunakan teknik akupunktur dan moxibustion. Menggunakan jarum untuk memperlancar aliran energi.


4.    Tingkat Keempat
Pada tingkat ini penyembuh menggu­nakan akupunktur sambil memproyeksikan chi pada jarum, meridian dan organ dalam. Ini merupa­kan teknik penyembuhan tingkat tinggi, di China untuk menguasai teknik penyembuhan ini membutuhkan waktu bertahun-tahun.

5.    Tingkat kelima
Merupakan kemampuan penyembuhan tingkat tertinggi, dilakukan dengan cara mengalirkan chi tanpa menggunakan jarum ataupun kontak fisik. Energi chi dialirkan dari jarak dekat maupun jarak jauh, misalnya dari daerah satu ke daerah lainnya. Dalam kebudayaan China dan India kuno, teknik mengalirkan energi chi atau prana dalam jarak dekat maupun jarak jauh tan­pa merasa lelah ini pada saat itu sangat dijaga kerahasia­annya dan hanya sangat sedikit orang yang mampu melakukannya.

2.3  INDIKASI
Indikasi dari terapi perana ini antara lain:
a.       Bagi Terapis
1.      Terapis tidak tertular atau tidak terkontaminasi penyakit pasien, karena praktisi tidak menyentuh pasien dan ntidak menarik energi negatif dari tubuh pasien.
2.      Terapis hanya menyalurkan energi positif selanjutnya energi positif ini bekeja mencari energi negatif yang terbanyak di dalam tubuh pasien dan mendorong keluar dari tubuh pasien.
3.      Terapis tidak akan kelelahan atau kehabisan tenaga, karena hanya menyalurkan .
4.      Terapis tidak mengolah maupun menahan nafas.
5.      Semakin sering terapis melakukan penyambuhan atau penyaluran energi akan semakin baik sirkulasi energi positif didalam diri praktisi tersebut.

b.      Bagi Pasien
1.       Mampu mengoptimalkan metabolisme, kebugaran dan stamina tubuh secara jasmani.
2.       Mampu mencapai tingkat kesehatan spiritual  atau rohani tubuh yang lebih baik dan sehat.
3.      Mampu  mencapai tingkat kecerdasan tubuh secara jasmani dan spiritual atau rohani yang lebih baik.
4.      Untuk aplikasi penyembuhan dan pemulihan tubuh (baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain).
5.      Ketika penyembuhan dengan prana di kolaborasikan dengan pengobatan medis. Kesembuhan pasien bisa 2-3 kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan pengobatan hanya menggunakan obat medis saja.
2.4  KONTRAINDIKASI
Ada banyak sumber dari alam yang menghasilkan prana, tetapi tidak semua sumber dapat bermanfaat baik untuk tubuh kita (baik secara jasmani dan, ataupun rohani). Oleh karena itu pasien yang akan melakukan terapi prana sebaiknya memilih terapis yang berpengalaman atau yang telah kita percayai.









PROSEDUR TINDAKAN
PENERAPAN METODE PRANA KEPADA PASIEN
Menurut Pusat Pelatihan dan Penyembuhan Reiki dan Ling-Chi

1.    TAHAP PERSIAPAN
a.      Persiapan Alat
·      Tempat tidur, atau
·      Kursi dengan sandaran

b.      Persiapan Lingkungan
·      Tempat nyaman dan tenang agar klien dapat rileks

c.       Persiapan Pasien
1)      Dalam posisi duduk
·      Pakai kursi yang ada sandarannya
·      Alas kaki dilepaskan telapak kaki langsung menyentuh lantai
·      Telapak tangan terbuka, letakan di atas paha
·      Duduk punggung tegak lurus, jangan bersandar
·      Mata dipejamkan
·      Pasien berdoa sesuai agama dan kepercayaan sendiri lalu pasrah
2)       Dalam posisi berbaring atau tidur
·      Usahakan posisi punggung dan kepala luruh atau datar, jangan pakai bantal
·      Telapak tangan terbuka menghadap ke atas di letakan di samping tubuh
·      Mata dipejamkan
·      Pasien berdoa sesuai agama dan kepercayaan sendiri lalu pasrah


2.    TAHAP PELAKSANAAN
1)        Cuci tangan
2)        Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3)        Senyum agar klien dapat rileks
4)        Posisi terapis dibelakang pasien
5)        Membuka cakra mahkota dan aura sendiri
6)        Membuka cakra mahkota dan aura pasien
7)        Salurkan energi positif dengan cara merentangkan tangan 3-5 cm di atas bahu pasien (tidak menyentuh pasien)
8)        Rileks, jangan tergesa-gesa
9)        Niatkan penyembuhan terjadi lalu pasrah
10)    Bila selesai (setelah 10-15 menit)
11)    Tutup aura pasien
12)    Tutup aura sendiri dilanjutkan dengan doa sesuai dengan agama dan keyakinan sendiri
13)    Sampaikan kepada pasien untuk buka mata secara perlahan, gerakan jari-jari kedua tangan perlahan-lahan, lalu berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan pasien
14)    Jangan menutup cakra mahkota pasien
15)    Berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
16)    Mencuci tangan

PANTANGAN:
1)   Jangan melakukan terapi dalam keadaan emosi atau marah
2)   Terapis tidak boleh mendiagnosa penyakit pasien






DAFTAR PUSTAKA







Share this to

Facebook Google+ Twitter Digg

GET UPDATES

Jangan sampai ketinggalan update terbaru. Subscribe dan dapatkan update langsung via email

Tentang Penulis

Ngurah Jaya Antara

BACA JUGA

Comments
0 Comments

0 comments:

TIPS KESEHATAN TERBARU

ARTIKEL KEPERAWATAN

TUTORIAL BLOGGER

VIEWER

MEMBER

© 2011-2014 Ngurah Jaya Antara. All rights reserved. Theme by Bloggertheme9
Blogger templates. Powered by Blogger.
back to top